Virus Corona
BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 26 September 2021: Tambah 1.760 Kasus, Total 4.208.013 Positif
Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Minggu (26/9/2021).
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut data terbaru kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, Minggu (26/9/2021).
Berdasarkan data dari laman Covid19.go.id pukul 16.54 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 1.760 pasien.
Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 4.208.013 pasien.
Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 2.976 orang.
Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 4.023.777 di seluruh Indonesia.
Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 86 orang.
Total ada 141.467 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Baca juga: Mobilitas Masyarakat Meningkat, Epidemolog Prediksi Puncak Gelombang Ketiga Covid pada Desember 2021
Baca juga: Dukun Terkenal Ini Meninggal karena Covid-19, Pernah Klaim Bisa Hentikan Pandemi hingga Tolak Vaksin
Data Kasus Corona Kemarin
Berdasarkan data pada Sabtu (25/9/2021), pasien positif bertambah 2.137 orang.
Total kasus positif Covid-19 sebanyak 4.206.253 pasien.
Selanjutnya, total pasien yang sembuh, yakni 4.020.801 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 3.746 orang.
Sementara itu, total sebanyak 141.381 orang meninggal dunia, dengan penambahan 123 orang.
Baca juga: Ide Singapura di Sidang Umum PBB: Bantu Negara Kecil Lewat Digitalisasi dan Pemulihan Covid-19
Baca juga: Prancis Akan Gandakan Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara-negara Miskin Menjadi 120 Juta
Fitur PeduliLindungi Bisa Diakses di Aplikasi Lain
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan manjadikan fitur pada aplikasi PeduliLindungi bisa diakses di aplikasi lain pada Oktober 2021 mendatang.
Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan platform-platform digital seperti Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket, Dana, Cinema XXI, Link Aja, hingga aplikasi dari Pemerintah Jakarta yakni Jaki.
Sehingga, masyarakat nantinya tidak harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Namun, bisa mendapatkan fitur-fitur yang ada di PeduliLindungi pada aplikasi lain tersebut.
“Ini akan launching di bulan Oktober ini. Ada proses dimana kami memerlukan beberapa model untuk bisa diakses oleh setiap orang."
"Jadi aplikasi yang paling banyak digunakan itu kan seperti ada Gojek, Grab, Tokopedia dan lain sebagainya Itu bisa digunakan untuk bisa masuk ke berbagai macam fitur yang ada di PeduliLindungi,” ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (24/9/2021), dikutip dari laman Kemenkes.
Baca juga: Prancis Gandakan Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara-negara Miskin Menjadi 120 Juta
Baca juga: Laskar Sasak Gandeng Pemerintah Gelar Vaksinasi Massal di Lombok
Bagi orang yang tidak mempunyai ponsel pintar dan akan melakukan perjalanan udara maupun kereta, tetap bisa teridentifikasi status hasil tes swab PCR maupun antigen dan sertifikat vaksinnya.
Status tersebut bisa diketahui melalui nomor NIK saat membeli tiket.
“Sudah kami berlakukan di bandara, misalnya di bandara itu bahkan di tiket sudah kita integrasikan."
"Kalau naik kereta api itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket."
"Sehingga, tanpa menggunakan handphone pun itu bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya (PCR atau antigen),” jelas Setiaji.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Menlu Minta Negara-negara Keluarkan RI dari Redlist
Baca juga: Puan Ingatkan Potensi Lonjakan Covid-19 Libur Natal dan Tahun Baru Harus Diantisipasi dari Sekarang
Bagi tempat yang tidak terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, masyarakat bisa memeriksanya secara mandiri di aplikasi PeduliLindungi.
Caranya dengan memasukkan NIK dan langsung muncul bahwa yang bersangkutan statusnya layak atau tidak untuk masuk ke tempat tersebut.
“Di PeduliLindungi itu sudah ada fitur untuk self check."
"Jadi sebelum berangkat orang-orang bisa menggunakan self-check terhadap dirinya sendiri,” tambahnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)