Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Muncul Omicron, Mutasi Baru Covid-19, Benarkah Lebih Menular dari Delta? Ini Ulasan Pakar dan WHO

Pandemi covid-19 belum juga berakhir. Terakhir, muncul mutasi baru dari virus corona yakni varian omicron. Seberapa bahayanya?

AFP
Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 saat Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. Muncul Omicron, Mutasi Baru Covid-19, Benarkah Lebih Menular dari Delta? Ini Ulasan Pakar dan WHO 

Pertama, belum terlalu jelas apakah Omicron mengakibatkan sakit lebih berat. Data awal memang menunjukkan dugaan ada peningkatan masuk RS di Afrika Selatan, tapi harus diteliti lebih lanjut analisanya.

Kemudian juga sejauh ini tidak ada (atau setidaknya belum ada) informasi ilmiah yang menyebutkan gejala akibat Omicron berbeda dengan akibat varian lain.

Baca juga: Hong Kong Larang Kedatangan Non-penduduk dari 13 Negara Ini Terkait Omicron

Baca juga: Ini Aturan Baru Imigrasi Cegah Covid-19 Omicron Masuk Indonesia

Serta emang ada laporan awal dari data mahasiswa bahwa kaum muda cenderung keluhannya lebih ringan, tapi kepastian dampat beratnya varian Omicron baru akan ada dalam beberapa hari atau minggu kedepan.

"Kita sudah ketahui, semua varian Covid-19 sejauh ini dapat menimbulkan penyakit berat dan kematian apalagi pada kelompok rentan (Lansia, komorbid, gangguan imunitas lain). Jadi sambil menunggu data ilmiah lebih lengkap maka kita harus terus waspada dan pencegahan (3M, 3T dan vaksinasi) tetap merupakan hal utama," pesan Prof Tjandra.

Ilustrasi pasien Covid-19 yang dibawa petugas medis. Seorang pria positif terinfeksi virus corona berinisal MN (22) yang menjadi tahanan Polresta Jayapura memutuskan kabur dari ruang isolasi Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura.
Ilustrasi pasien Covid-19  (Tribun Palopo)

3. Kemungkinan Infeksi Ulang

Data awal memang menunjukkan, infeksi varian Omicrom meningkatkan risiko Infeksi ulangan, seseorang yang sudah sakit dan sembuh kemudian jatuh sakit lagi.

4. Efektifitas Vaksin

WHO masih terus menganalisa hal ini bersama para pakar di dunia.

5. Efektifitas test PCR

Sejauh ini test PCR masih dapat mendeteksi Infeksi COVID-19, termasuk akibat Omicron.

"Sekarang penelitian masih terus berjalan, termasuk ada tidaknya kemungkinan dampak pada rapid antigen tes," imbuhnya.

Ada berita lain tentang kemungkinan Gene S yang mungkin sulit terdeteksi dengan PCR walau ada dua kelompok Gene lain yang masih terdeteksi, walaupun ini masih perlu penelitian lebih lanjut

6. Efektifitas pada Pengobatan

Sesuai dengan Pedoman Pengobatan WHO tanggal 24 November 2021 atau dua hari sebelum Omicron dinyatakan sebagai VOC, maka Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih tetap efektif untuk menangani pasien Covid-19 yang berat dan parah. Tentu perlu analisa lebih lanjut tentang kalau mungkin ada dampaknya pada varian Omicron.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Freepik)

Pakar UGM Sebut Omicron Belum Terbukti Lebih Menular dari Varian Delta
Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr. Gunadi,Sp.BA., Ph.D., mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap kemunculan varian omicron.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan