Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Covid-19 Meningkat, Berlaku PPKM Level 2 di DKI Jakarta, Bodetabek dan Satu Daerah Luar Jawa-Bali

PPKM Level 2 di Jakarta dan wilayah sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi diterapkan mulai 5 Juli 2022 sampai 1 Agustus 2022

Warta Kota/Henry Lopulalan
Keadaan lalulintas jam-jam bubaran kantor di Jalan Sudirman, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022). PPKM Level 2 di Jakarta dan wilayah sekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi diterapkan mulai 5 Juli 2022 sampai 1 Agustus 2022. 

Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, menjelaskan soal prediksi puncak kasus Covid-19.

Ia menyebut, prediksi puncak kasus Covid-19 ini bersifat dinamis, terutama di tengah keterbatasan testing.

"Karena yang dimaksud pemerintah puncak itu ketika jumlah kasus paling banyak kan. Kemudian, dianggap menurun. Tapi, kalau bicara ketepatannya, kita harus ingat berdasar seberapa kuat strategi testing dan tracing," ucapnya kepada Tribunnews.com, Selasa (5/7/2022).

Dicky menambahkan, jika testingnya tidak memadai dan akurat, maka ketepatan masa puncak kasus infeksi itu juga menjadi tidak akurat.

Selain itu, Dicky menyebut, masa puncak Covid-19 ada tiga.

Di antaranya, masa puncak kasus infeksi, masa puncak kasus kesakitan yang artinya dirawat di rumah sakit, dan masa puncak di kematian.

Ilustrasi VirusCorona.
Ilustrasi Virus Corona. (Freepik)

Tiga masa puncak ini akan mempunyai interval pada waktu yang bisa berbeda.

Misalnya kasus infeksi memuncak, dua minggu kemudian atau sampai 1 bulan kasus kematian akan mengalami peningkatan.

Selanjutnya, kasus kesakitan terjadi setelah dua minggu puncak kasus infeksi karena orang terinfeksi, belum tentu bergejala dan belum tampak sakit.

Kemudian, belum tentu menyebabkan kematian.

"Itu yang harus dipahami. Nah dalam konteks Indonesia dalam beberapa gelombang seringkali masa puncaknya berdekatan," kata Dicky lagi.

Baca juga: Cakupan Booster Covid-19 Masih Rendah, Menkes Sebut Bukan Hanya Masalah Indonesia Saja

Hal ini dikarenakan yang dilakukan Indonesia strategis testingnya itu pasif.

Jadi, yang melakukan testing hanya pada orang yang bergejala.

Diikuti oleh masyarakat yang saat ini kesadaran testing semakin menurun.

Catatan Redaksi:

Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Aisyah Nursyamsi)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan