Sabtu, 20 September 2025

Virus Corona

Pakar Paru: Kasus Covid-19 yang Meningkat di Asia Tak Boleh Diabaikan

Prof Tjandra Yoga Aditama berharap, peningkatan kasus covid-19 yang ada perlu jadi perhatian serius meski tidak perlu panik.

Canva/Tribunnews.com
KASUS COVID-19 - Template update kasus Covid-19 yang dibuat pada Senin (2/6/2025). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Sejumlah negara di Asia bahkan negara tetangga Indonesia pada akhir Mei lalu melaporkan ada peningkatan kasus covid-19 misalnya Singapura, Thailand, Hongkong dan Malaysia.

Baca juga: Menkes Datangi Istana Bahas Penyebaran Covid-19


Adapun varian Covid-19 yang menyebar XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1) di Singapura, JN.1 di Hongkong, dan XEC (turunan JN.1) di Malaysia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) pun menerbitkan surat edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik di Asia, Kemenkes Pastikan Tak Ada Pelarangan WNI ke Luar Negeri

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama berharap, peningkatan kasus covid-19 yang ada perlu jadi perhatian serius meski tidak perlu panik.

 

“Peningkatan kasus covid-19 di beberapa negara tetangga perlu diamati dengan cermat, tentu tidak perlu panik tetapi jelas harus waspada, tidak bisa diabaikan begitu saja,” kata dia kepada wartawan ditulis Kamis (5/6/2025).

 

Melihat perkembangan kasus, pemerintah harus meningkatkan surveilan epidemiologi.

 

“Lalu diumumkan jumlah kasus dan kematian, varian atau sub varian apa yang masih dan sedang beredar,” tutur dia.

 

Kemudian, vaksinasi menjadi anjuran umum bagi kelompok risiko tinggi adalah untuk mendapatkan vaksinasi covid-19 setahun sesudah vaksinasi terdahulu.

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan