Sabtu, 20 September 2025

Virus Corona

Kasus Covid- 19 di India Tembus 6.000, Sudah 65 Orang Meninggal

Sejak Januari 2025 sudah ada 65 kematian akibat Covid-19 di India, dan dalam 24 jam terakhir ada 6 kematian.

ndtv.com
COVID-19 - Petugas medis melakukan pemeriksaan swab Covid-19 terhadap warga di India. Kasus Covid-19 di India baru-baru ini atau 8 Juni 2025 tembus 6.000 orang atau tepatnya 6.133 kasus. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus Covid-19 di India baru-baru ini atau 8 Juni 2025 tembus 6.000 orang atau tepatnya 6.133 kasus.

Dalam 48 jam terakhir dilaporkan ada penambahan 769 kasus baru.

Walaupun sebagian kasus adalah ringan tetapi kematian akibat covid-19 jadi perhatian.

Sejak Januari 2025 sudah ada 65 kematian akibat Covid-19 di India, dan dalam 24 jam terakhir ada 6 kematian.

Karena kenaikan kasus ini, maka India melakukan rapat yang langsung dipimpin oleh Direktur Jenderal Kesehatan setempat.

Dengan perkembangan yang ada, maka kini India melakukan lima hal penting.

Pertama, dilakukan “mock drills” untuk memastikan kesiapan jika kasus terus meningkat.

Kedua, pemerintah pusat India sudah memberi instruksi ke seluruh negara-negara bagian untuk menjamin ketersediaan empat hal, yaitu oksigen, tempat tidur isolasi, ventilator dan obat esensial yang diperlukan.

Ketiga, surveilans diperketat dengan penerapan program terintegrasi (“Integrated Disease Surveillance Programme”) yang secara ketat memonitor dua hal, “Influenza-Like Illness (ILI)” atau gejala serupa influenza, dan “Severe Acute Respiratory Illness (SARI)” atau gangguan pernapasan yang akut dan berat.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak di Wilayah Asia, Kemlu Imbau WNI Waspada Saat Bepergian ke Luar Negeri

Keempat, diberlakukan kebijakan tes covid-19 untuk semua kasus SARI yang di rawat di rumah sakit dan juga 5 persen kasus ILI.

Dan kelima, juga ditetapkan kebijakan bahwa hasil positif covid-19 pada kasus SARI, lalu dikirimkan untuk pemeriksaan “Whole Genome Sequencing” melalui jaringan “Indian Council of Medical Research (ICMR)”.

“Untuk Indonesia, perlu surveilans ketat tentang perkembangan kasus Covid-19. Tentu kita serahkan pada Kementerian Kesehatan apakah akan (atau sudah) melakukan lima hal yang sudah dilakukan India atau barangkali ada pertimbangan lain,” Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara 2018 – 2020, Prof Tjandra Yoga Aditama, kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan