Rabu, 29 Oktober 2025

Esports Berkembang Pesat di Indonesia, Ibnu Sulistyo Dipercaya Jadi Strategic Advisor AESF

Ibnu Sulistyo Riza Pradipto mendapat kepercayaan menjadi Strategic Advisor Presiden Asian Electronic Sports Federation (AESF).

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
Ibnu Sulistyo Riza Pradipto saat diumumkan sebagai Penasehat Strategis Presiden AESF di AESF Esports Forum 2025, Bangkok. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Esports di Indonesia berkembang pesat menjadi industri bernilai miliaran rupiah.

Esports adalah kompetisi permainan video yang dilakukan secara profesional dan terorganisir, mirip dengan olahraga tradisional. 

Istilah ini berasal dari “electronic sports” dan telah berkembang menjadi industri global yang melibatkan pemain, tim, penonton, sponsor, dan turnamen besar.

Di indonesia sudah tercipta ekosistem Esports yang  didukung oleh pemerintah, sponsor, dan prestasi atlet nasional.

Perkembangan esports di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan lonjakan signifikan, baik dari sisi infrastruktur, prestasi, maupun dukungan lintas sektor. 

Atas pencapaian membangun Esports di Tanah Air, Ibnu Sulistyo Riza Pradipto mendapat kepercayaan menjadi Strategic Advisor Presiden Asian Electronic Sports Federation (AESF).

“Saya merasa terhormat dipercaya sebagai Strategic Advisor (Penasehat Strategis) Presiden AESF Santi Lithong. Ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi komitmen bersama untuk menumbuhkan dan menyatukan ekosistem esports dan gaming industry di Kawasan Asia,” kata Ibnu yang dihubungi Jumat (23/10/2025). 

“Bersama keluarga besar esports, kita tidak hanya meningkatkan permainan, tetapi juga membangun generasi. Mari kita bangun masa depan esports bersama,” imbuhnya. 

Presiden AESF Lithong mengumumkan Ibnu sebagai penasehat strategis pada AESF Esports Forum 2025 (AESF 2025) di Bangkok, 9 Oktober 2025 lalu. 

Acara ini mempertemukan asosiasi anggota, mitra strategis, serta berbagai pemangku kepentingan dari seluruh kawasan Asia untuk membahas masa depan ekosistem esports yang inklusif dan berkelanjutan.

Apa yang diungkap Ibnu ini sesuai dengan misi AESF yang kembali mengusung semangat.

“Persatuan dan Solidaritas Esports Asia” sebagai fondasi utama untuk membangun masa depan esports yang kuat, berdaya saing, dan inklusif bagi seluruh kawasan Asia.

Forum yang bertema “Shaping the Esports Ecosystem and the Future of Asia and Beyond” ini menjadi ajang penting dalam membangun arah industri esports regional.  

Ada tiga fokus utama dalam diskusi tersebut. Yakni,  pengembangan pendidikan dan karier di dunia esports, peningkatan inklusivitas serta keberagaman, dan peran penting media serta penyiaran dalam membentuk citra dan pertumbuhan industri.

Presiden AESF, Santi Lothong menegaskan komitmen federasi dalam memperkuat 
kerja sama antarnegara di kawasan Asia. 

“Esports adalah wadah untuk menyatukan generasi dan budaya melalui kompetisi yang sehat dan berdaya saing global,” ujar Santi.

Gubernur Bangkok, Dr Chadchart Sittipunt yang membuka AESF Esports Forum 2025 tersebut juga menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor dalam memperkuat ekosistem esports. Ia menilai bahwa esports kini menjadi industri masa depan yang tak hanya berfokus pada hiburan, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan pendidikan bagi generasi muda.

Di Forum 2025 ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Jenderal AESF, Steve Kim, dan Sekretaris Jenderal European Esports Federation (EEF), Lukasz Klimczyk, yang menandai langkah awal kerja sama strategis antara Asia dan Eropa.

Seremoni Penyerahan Bendera dan Memorandum of Intention antara Presiden AESF, Santi Lothong, dan Presiden VIRESA, Do Viet Hung, sebagai simbol dimulainya persiapan Asian Esports Games 2026 yang akan diselenggarakan di Vietnam.

Dorong Inovasi dan Talenta Lokal

Sesi penutupan forum diisi dengan diskusi terbuka antara peserta dan narasumber, yang berfokus pada strategi memperkuat ekosistem esports nasional di tiap negara Asia. Topik seperti inovasi, keberlanjutan, dan pengembangan talenta lokal menjadi perhatian utama.

Baca juga: Ibnu Riza Pastikan Efisiensi Tak Akan Usik Persiapan FORNAS VIII NTB 2025

AESF juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Sekretaris Jenderal ABU Ahmed Nadeem, CEO Healthy Gaming Christoffer Johansson, serta penyelenggara TESF. Dukungan besar juga datang dari Gubernur Bangkok dan Wakil Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, Preecha Lalun, atas peran mereka dalam keberhasilan forum ini. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved