Ibadah Arbain, Anies Baswedan Dikawal Empat Tentara Baret Merah dan Salat di Royal Sajadah

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Dua pekan sudah, Anies Baswedan (54) dan enam anggota keluarga intinya, menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Pada Jumat (7/7/2023), Anies terlihat menunaikan salat Jumat di Masjid Nabawi, Kota Madinah.

Dia menunaikan salat jamaah Arbain di area khusus, Royal Sajadah, di pintu Nomor 20 Masjid Nabawi.

Baca juga: Sosok Suarnati, Jemaah Haji asal Makassar yang Pamer 180 Gram Perhiasan Emas Setiba di Indonesia

Royal Sajadah, adalah karpet khusus yang disediakan otoritas kerajaan Arab Saudi bagi tamu atau undangan khusus dari pihak kerajaan.

Royal Sajadah diberi pagar pembatas beludru merah, dan dikawal Assarti Askar, berseragam loreng, bersenjata pistol di paha, dan berbaret merah.

"Mereka ini tidak dipecat kalau terjadi apa-apa ke Pak Anies, tapi dipenjara," kata orang dekat Anies kepada wartawan di Shahd Al Madinah by Accor, hotel berbintang lima di pelataran barat Masjid Nabawi.

Baca juga: Menteri Agama: Persiapan Haji Tahun 2024 Bakal Dipercepat

Selama di Madinah, mantan Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) ini mendapat pengawalan khusus dari personel pasukan khusus kerajaan Arab Saudi.

Dari pantauan Tribun, setidaknya ada delapan personel pengawalan melekat.

Enam berseragam, dan dua mengenakan pakaian "sipil Arab", gamis putih, bersorban kafiah merah putih, namun dipersenjatai di bawah bahu.

Dari enam personel berseragam empat diantaranya berbaju loreng Padang Pasir, berbaret merah, dipersenjatai Glock otomatis di paha kanan, dan hanya berjarak 1-2 meter dari Anies.

Di dada depan empat tentara khusus itu, ada emblem bertulis; Special Trop Land Force.

Setiap jemaah atau orang asing yang mendekati Anies langsung dihalau.

Dua aparat berseragam cokelat tua lain, bertulis Amanul Amm Surtiiy (polisi pengamanan publik) juga berada di depan dan belakang iring-iringan Anies.

Lima hari terakhir, pemandangan tak biasa juga terlihat di pelataran depan hotel Anies dan keluarga menginap, Shahd Al Madinah by Accor.

Baca juga: Bertemu Sheikh Abdul Muhsin, Anies Ungkap Kekaguman Imam Masjid Nabawi Terhadap Umat Islam Indonesia

Di depan hotel terparkir mobil sedan merah menyala, bertulis Askar Assarrtiy Khass, dengan logo dua pistol. Ini mirip logo polisi militer di Tanah Air.

Mobil sedan merah itu juga diapit mobil Jip MPV 911 dan dua premium MPV Yukon dan Chevy GMC, warna gelap.

Tamu yang akan bertemu Anies discreening lebih dulu.

Anies menyebut pengawalan khusus itu sudah dia dapatkan sejak dijamu oleh Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), dua hari setelah dia dan keluarga tiba di Makkah, 25 Juni 2023.

Kepada tujuh wartawan peliput haji Indonesia, termasuk Tribunnews, Anies mengkonfirmasi, dia mendapat undangan khusus berhaji dari Raja Arab, dengan visa mujamalah.

"Saya, istri, lima anak dan anak menantu seharusnya berhaji pakai travel khusus," kata Anies.

Namun, kata dia, dua hari sebelum berangkat dia dapat pemberitahuan dari pihak kedutaan besar Arab Saudi, untuk berkenan jadi tamu undangan khusus kerajaan.

Rangkaian Pengawalan selama di Makkah, Arafah, Mina, dan Madinah, lima hari terakhir, adalah paket standar Royal Guests yang "harus Anies" peroleh selama di Haramain.

Dia juga mengkonfirmasikan, sejatinya, peruntukan undangan Kerajaan serupa juga diperoleh Puan Maharani, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Prabowo tak berangkat haji.

Baca juga: Anies Baswedan Ditemani Gus Najih Berziarah ke Makam KH Maimoen Zubair di Makkah

Puan dan Ganjar pulang ke Tanah Air, dua hari setelah puncak haji di Arafah dan Mina.

Anies juga mengkonfirmasikan, pertemuannya dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Mina Royal Guest House, atas undangan pihak kerajaan bersama tokoh-tokoh dunia dari Negara Islam lain.

Anies menunaikan haji bersama istrinya, Fery Farhati Gani, lima anak, dan anak mantunya

Terlihat dalam rombongan Anies antara lain, putri sulungnya Mutiara Annisa Baswedan, (26) dan suaminya Ali Saleh Alhuraiby (27).

Ada juga Mikail Azizi Baswedan (23), Kaisar Hakam Baswedan (16), dan Ismail Hakim Baswedan (14).

Penulis: Nur Thamzil Thahir