Jumat, 8 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Kemenag Ungkap Persiapan Layanan Haji 2025 dengan Sistem OSS, Keberangkatan Gunakan 3 Maskapai

Hilman Latief, menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan untuk memastikan kelancaran proses pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji 2025.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
HAJI 2025 - Kementarian Agama saat Rapat Kerja Bersama Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025). Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief, menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan untuk memastikan kelancaran proses pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persiapan keberangkatan jemaah haji Indonesia untuk musim haji 2025 telah memasuki tahap finalisasi.

Lantas, bagaimana persiapannya?

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan untuk memastikan kelancaran proses pemberangkatan dan kepulangan jemaah haji tahun ini.

“Persiapan layanan haji di dalam negeri sudah kami lakukan, pertama terkait dengan persiapan transportasi udara di tanah air kami akan menggunakan 3 maskapai yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Mentari Airlines,” ujar Hilman dalam Rapat Kerja Bersama Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Garuda Indonesia akan melayani sekitar 90.933 jemaah haji yang berasal dari embarkasi Aceh, Medan, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok, dan sebagian embarkasi Jakarta Pondok Gede. 

Baca juga: Petani di Bogor Berangkat Haji di Usia 100 Tahun, Jerih Payah 70 Tahun Menabung

Sementara itu, Saudi Airlines akan mengangkut 102.182 jemaah dari berbagai embarkasi seperti Batam, Palembang, Jakarta (Bekasi dan Pondok Gede), Kertajati, Surabaya, dan sebagian dari Jakarta Pondok Gede. 

Sementara itu, Lion Air akan melayani sekitar 11.762 jemaah dari embarkasi Padang dan Banjarmasin.

“Selain itu, Kementerian Agama juga telah menyiapkan layanan di 14 embarkasi haji, dan untuk mempermudah proses pemberangkatan jemaah haji dari berbagai daerah ke embarkasi utama, kami juga telah menyiapkan embarkasi antara di enam provinsi,” kata Hilman.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Larangan Haji untuk 14 Negara, Siap-Siap Denda Rp200 Juta dan Penjara

Enam provinsi tersebut antara lain Jambi (untuk jemaah embarkasi Batam), Bengkulu (untuk jemaah embarkasi Padang), Bangka Belitung (untuk jemaah embarkasi Palembang), Lampung (untuk jemaah embarkasi Jakarta Pondok Gede), serta Gorontalo dan Maluku (untuk jemaah embarkasi Makassar).

Di seluruh embarkasi, Kementerian Agama telah menyiapkan konsep One Stop Service (OSS) yang bertujuan untuk mempermudah proses layanan di asrama haji. 

OSS ini mencakup berbagai layanan penting, seperti pemeriksaan kesehatan jemaah, penyerahan surat panggilan masuk asrama (SPMA), bukti pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji, serta penyerahan kartu makan dan penempatan kamar jemaah. 

Selain itu, jemaah akan menerima gelang identitas, paspor, visa, boarding pass, serta biaya hidup atau living cost selama berada di Tanah Suci.

“Melalui skema OSS, diharapkan semua proses penerimaan jemaah di asrama haji akan berjalan lebih cepat dan efisien,” jelasnya.

Untuk durasi perjalanan, jemaah haji Indonesia tahun ini diperkirakan akan tinggal di Arab Saudi selama kurang lebih 41 hari, meskipun beberapa jemaah mungkin tinggal lebih lama atau lebih singkat, sekitar 40 hingga 42 hari. 

Proses pemberangkatan dan pemulangan jemaah akan dibagi dalam dua gelombang. 

Gelombang pertama akan diberangkatkan menuju Madinah mulai 2 Mei hingga 16 Mei, dan dipulangkan dari Jeddah antara 11 Juni hingga 20 Juni 2025. 

Sementara itu, gelombang kedua akan berangkat menuju Jeddah dari 17 Mei hingga 31 Mei, dengan pemulangan melalui Madinah pada 20 Juni hingga 10 Juli 2025.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan