Ibadah Haji 2025
Jemaah Haji Jangan Panik! Lakukan Hal Ini Jika Barang Ketinggalan di Madinah
Perpindahan jemaah dari Madinah ke Makkah ini tak sepenuhnya mulus dan menyisakan banyak barang tertinggal. Jemaah jangan panik.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH – Proses perpindahan jamaah haji dari Madinah ke Makkah terus berlangsung.
Sejak Sabtu (10/5/2025) hingga Senin (12/5/2025), 80.107 jemaah haji yang tergabung dalam
206 kloter sudah tiba.
Baca juga: TIPS HAJI, Agar Jemaah Tak Tersesat dan Salah Naik Bus Shalawat Dari & Menuju Masjidil Haram
Dari jumlah itu, 11.230 jemaah tiba di Makkah pada hari ketiga kepindahan jemaah dari Madinah.
Perpindahan jemaah dari Madinah ke Makkah ini tak sepenuhnya mulus dan menyisakan banyak barang tertinggal.
Barang-barang seperti koper, tas, sandal, hingga handphone sering ditemukan.
Baca juga: Koper Jemaah Haji Indonesia Disita Petugas Bea Cukai Bandara Madinah, Angkut Rokok Berlebihan
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja Madinah, M Slamet, membenarkan hal ini.
“Banyak yang kami temukan, mulai tas, koper, kursi, hingga HP,” kata Slamet.
Fenomena ini sering terjadi karena perpindahan logistik yang cepat.
Jemaah harus berpindah hotel dengan cepat, mengikuti sistem fast track.
"Kadang hotelnya berbeda-beda, jadi barangnya tertinggal," jelas Slamet.

Untuk mengatasi masalah ini, linjam menerapkan sistem koordinasi lintas sektor.
Setiap sektor, dari 1 sampai 5, memiliki petugas linjam yang siap bertugas.
Mereka tergabung dalam grup WhatsApp untuk memudahkan komunikasi.
Jika barang tertinggal ditemukan, akan langsung dibagikan ke grup untuk ditindaklanjuti.
“Kita share di WA Group linjam Madinah, biar cepat ditindak,” jelasnya.
Barang akan didata sesuai embarkasi dan diserahkan ke linjam sektor masing-masing.
Jika jumlah barang sedikit, bisa langsung dijemput.
Namun, jika banyak, sektor harus menyiapkan kendaraan untuk pengangkutan.
Slamet mengingatkan, jemaah yang merasa kehilangan barang tidak perlu panik.
“Laporkan saja ke ketua kloter, rombongan, atau linjam sektor,” katanya.
Ia juga mengimbau jamaah untuk memberi tanda pada barangnya.
Nama, nomor kloter, embarkasi, dan nama hotel sebaiknya dicantumkan.
Ini akan memudahkan petugas jika barang tertinggal ditemukan.
Sweeping kamar menjadi bagian penting dari sistem perlindungan jamaah ini.
Upaya ini memastikan hak jamaah, termasuk barang pribadinya, tetap terjaga.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.