Ibadah Haji 2025
Ada 5 Isu Utama Haji 2025, Dirjen PHU Ungkap Cara PPIH Menyelesaikannya
Hilman Latief menyebut ada lima isu haji yang muncul saat penyelenggaraan ibadah haji 2025. Namun semuanya bisa diatasi dengan baik.
Penulis:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M berjalan sukses.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengakui sempat muncul sejumlah kendala pada minggu-minggu awal operasional haji.
Baca juga: Komisi VIII DPR Targetkan RUU Haji Bisa Segera Rampung Agar Tak Rugikan Jemaah
Namun berkat kerja keras Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi serta pihak terkait, kendala tersebut berhasil diatasi.
"Selama penyelenggaraan haji tahun ini setidaknya ada 5 isu utama yang telah berhasil diselesaikan dengan koordinasi yang solid antara Kementerian Agama RI dan Kementerian Haji Arab Saudi," kata Hilman Latief saat Penutupan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M di Aula HM Rasjidi Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).
Hilman mengungkap 5 isu tersebut adalah:
- Perbedaan data jemaah antara manifest penerbangan dan e-hajj.
- Pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah
- Penempatan jemaah di hotel Makkah
- Istithaah (kesehatan) jemaah
- Pembayaran hadyu atau dam
Baca juga: Fase Pemulangan Jemaah Haji Tuntas, 434 Jemaah Meninggal, 46 Masih di RS
Perbedaan Data Jemaah antara Manifest Penerbangan dan Siskohat
Dirjen Hilman mengaku sempat ada perbedaan data jemaah haji antara manifest penerbangan dan data yang tercatat di E-Hajj dan Siskohat.
Hal ini kata Hilman disebabkan oleh banyaknya pembatalan keberangkatan secara mendadak seperti jemaah yang sakit, jemaah yang meninggal, dan jemaah yang mundur penerbangannya atau bahkan jemaah yang ingin maju penerbangannya.
"Selain itu juga tentu saja faktor lain di antaranya adalah sistem yang terjadi error berkali-kali dalam pemisahan jemaah," jelas Hilman.

Dalam perjalanannya Kemenag kemudian berhasil melakukan rekonsiliasi data secara intensif dan memastikan semua data dilakukan sudah sesuai.
Pergerakan Jemaah dari Madinah ke Makkah
Pergerakan jemaah dari Madinah ke Makkah sempat mengalami tantangan sebagai akibat bercampurnya data karena beberapa kelompok jemaah terpisah berdasarkan syarikat yang ada.
"Namun kami telah mengatur transportasi khusus untuk memastikan semua jemaah tiba dan selamat melakukan perjalanan dari Madinah ke Makkah," kata Hilman.
Penempatan Jemaah di Hotel Makkah
Isu yang ketiga kata Hilman terkait penempatan jemaah di hotel Makkah.
Menurut Hilman mayoritas jemaah tinggal di hotel masing-masing sesuai dengan konsep yang disusun sesuai dengan manifest dan juga syarikah.
Tujuannya adalah untuk mengamankan jemaah saat bergerak ke Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
"Namun ada sejumlah jemaah yang terpisah dari kelompoknya dan berharap bisa bergabung dengan kloternya meskipun syarikatnya berbeda, baik berkoordinasi kepada Kementerian Agama maupun yang melakukan atas inisiatif sendiri," kata Hilman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.