Ibadah Haji 2025
PERINGATAN! Jangan Memotret Askar Arab Saudi, Jemaah Haji Indonesia Nyaris Diangkut Petugas Keamanan
Jemaah haji haji Indonesia nyaris diangkut Askar karena memotret petugas keamanan Arab Saudi ini dengan ponsel.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jemaah haji haji Indonesia nyaris diangkut Askar karena memotret petugas keamanan Arab Saudi ini dengan ponsel.
"Mohon di infokan ke jemaah. Agar tidak mengambil foto atau video askar (polisi) .
Baca juga: Saat Tunaikan Ibadah Haji, Raffi Ahmad Sempat Diadang Askar hingga Dikira Calo
Bahkan informasi beredar di kalangan jemaah, ada jemaah haji yang diancam deportasi gara-gara nekad memoto Askar Arab Saudi.
Tadi kami mendapatkan jamaah yang hampir difoto paspornya oleh Askar, sampai diancam deportasi. Akhirnya setelah melobi askarnya masih memaafkan ibunya," demikian pesan yang dikirim di grup-grup Whatsapp Petugas Haji Indonesia sejak Sabtu (7/6/2026) dini hari.
Ya, jemah haji dilarang keras mengambil gambar askar atau polisi Arab Saudi yang sedang bertugas di tempat-tempat khusus di Makah sangat terlarang.
Baca juga: IDF Serang Kamp Pengungsi Askar, 2 Warga Palestina Terluka
Larangan lainnya adalah mengambil gambar atau video gedung-gedung pemerintahan di Arab Saudi tanpa izin resmi.
Larangan-larangan ini sudah disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH Arab Saudi Kolonel Laut Harun Alrasyid sejak jauh hari.
Baca juga: Petugas Sebut Pukul 09.40 WAS Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tinggalkan Muzdalifah Menuju Mina
Harun membagikan tips kepada jamaah haji agar bisa beribadah dengan tenang dan khusyuk selama di Tanah Suci.
Pertama, jamaah wajib membawa kartu Nusuk ke mana pun selama di Arab Saudi.
“Nusuk adalah identitas resmi jamaah, jangan sampai tertinggal atau hilang,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya mematuhi larangan selama berada di Masjidil Haram.
Salah satunya, dilarang selfie saat tawaf karena bisa ganggu ketertiban.
“Kalau mau foto, lakukan di waktu dan tempat yang wajar,” katanya.
Harun juga menyarankan jamaah fokus ibadah dan tidak main ponsel saat tawaf.
Kebersihan juga penting, jangan membuang sampah sembarangan di area masjid.
Aktivitas jamaah selalu dipantau kamera CCTV dan petugas berpakaian biasa.
“Pernah ada jamaah ambil barang tercecer, malah ditahan pihak keamanan,” ujarnya.
Oleh karena itu, jangan ambil benda mencurigakan meski terlihat tidak bertuan.
Jamaah juga dilarang membentangkan spanduk atau atribut kelompok tertentu.
Askar Arab Saudi juga melarang jamaah berkumpul terlalu lama di satu tempat.
Dilarang keras merokok di area Masjidil Haram, pelanggar didenda 200 riyal hingga kurungan 6 hari.
Jemaah juga disarankan tidak berfoto dengan benda tertentu secara sembarangan di depan Kakbah.
Dikhawatirkan akan disangka melakukan tindakan syirik atau menyekutukan Allah oleh petugas askar. Dan hukumannya hingga 100 ribu Riyal jika melanggar pasal ini. Selain itu, membawa benda tertentu yang dianggap sebagai jimat di depan Kakbah juga sangat terlarang.
Harun mengingatkan, semua aturan ini untuk menjaga kekhusyukan ibadah.
“Fokus saja ibadah, Insya Allah semua berjalan lancar,” ucapnya.
Saat ini, seluruh jemaah haji Indonesia sedang menjalani mabit di tenda Mina.

Mereka bermalam di Mina usai melontar jumrah aqabah pada hari Idul Adha.
Jemaah dijadwalkan melanjutkan lontar jumrah pada hari-hari tasyrik.
Sebelumnya Amirul Hajj Indonesia 2025 yang juga Menteri Agama RI Nasaruddin Umar meminta jamaah menjaga kondisi fisik dan tetap di dalam tenda.
Ia berharap jemaah tidak keluar kemah di waktu terlarang siang hari.
"Jangan abaikan imbauan, keselamatan dan kesehatan lebih utama," pesannya.
Ia juga berharap jamaah tetap saling membantu satu sama lain selama di Mina.
“Doakan sesama jamaah, tetap sabar dan saling menolong,” katanya.
Gunakan waktu di Mina untuk memperkuat spiritual dan memperbanyak amalan.
"Ini momen langka, gunakan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah," kata Nasaruddin.
Jemaah saat ini menunggu giliran untuk melontar jumrah hari tasyrik.
Mereka akan memilih antara skema nafar awal atau nafar tsani.
Nafar awal adalah skema melontar jumrah hanya dua hari tasyrik (11 dan 12 Dzulhijjah).
Jamaah yang ikut nafar awal akan meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah sore.
Sedangkan nafar tsani melontar jumrah hingga hari ketiga tasyrik (13 Dzulhijjah).
Jemaah nafar tsani akan meninggalkan Mina setelah selesai lontar pada 13 Dzulhijjah.
Pilihan ini disesuaikan dengan jadwal kloter dan kesiapan masing-masing jamaah. Setelah hari tasyriq berakhir, jemaah akan melakukan rangkaian tawaf ifadah, sai, dan tahallul di Marwah.
Setelah tahallul akhir, rangkaian ibadah haji berakhir. Selanjutnya masuk tahapan pemulangan gelombang satu ke Tanah Air.(Media Centre Haji/Mansur Amirullah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.