Ibadah Haji 2026
Indonesia & Saudi Arabia Railway Kerjasama, Jemaah Haji Khusus Bisa Nikmati Layanan Kereta Cepat
Jemaah haji Indonesia bakal mendapatkan layanan kereta cepat pada penyelenggaraan haji 2026.
Ringkasan Berita:
- Jemaah haji Indonesia bakal mendapatkan layanan kereta cepat pada penyelenggaraan haji 2026.
- BPKH Limited dengan Saudi Arabia Railway (Haramain Kereta Cepat Saudi)
- Dengan kerjasama ini, jemaah haji khusus akan mendapatkan layanan kereta cepat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah haji Indonesia bakal mendapatkan layanan kereta cepat pada penyelenggaraan haji 2026.
Hal ini dapat diwujudkan melalui kerja sama antara BPKH Limited dengan Saudi Arabia Railway (Haramain Kereta Cepat Saudi).
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Lokasi Kampung Haji Indonesia di Makkah Arab Saudi
"Kami ingin memberikan layanan tambahan kepada jemaah umrah Indonesia, jemaah haji Indonesia," ucap Direktur BPKH Limited Sidiq Haryono di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Sidiq memastikan jemaah dapat menggunakan layanan kerja sama BPKH Limited dengan Saudi Arabia Railway pada penyelenggaraan haji tahun 2026.
Meski begitu, layanan kereta cepat baru bisa digunakan oleh jemaah haji khusus.
"Insyaallah haji sudah bisa. Untuk reguler haji saat ini, jemaah haji memang menggunakan city to city masih menggunakan bus, tetapi untuk market kami mungkin untuk haji khusus, bisa mulai menggunakan kereta cepat di Saudi Arabia," katanya.
Baca juga: DPR dan Pemerintah Sepakat Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Jadi Rp87,4 Juta
Melalui kontrak sebagai biro perjalanan daring, kata Sidiq, BPKH Limited berhak untuk memasarkan seluruh produk dari Harramain Railway.
Nantinya, jemaah umrah dan haji Indonesia dapat membeli tiket kereta cepat melalui laman resmi BPKH Limited.
"Kami akan memberikan akses untuk ekosistem umrah dan haji di Indonesia untuk bisa mengakses secara langsung untuk memperoleh tiket, baik secara Tiket B2B (Business-to-Business) atau tiket B2C (Business-to-Consumer)," katanya.
Dia menilai, tiket B2B dapat memberikan keuntungan bagi biro perjalanan umrah dan haji.
"Karena memang biasanya jemaah umrah Indonesia itu berangkat melalui grup, sehingga sangat pas jika proses B2B lewat para travel agent akan memperoleh benefit karena bertransaksi langsung," ucapnya.
Pada tahun 2026, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah.
Berdasarkan data aplikasi Nusuk Masar, kuota tersebut terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler (92 persen) dan 17.680 jemaah haji khusus (8 persen).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.