KTT ASEAN 2023
Raungan Sirene Riuh di Nusa Dua
Raungan sirene yang saling bersahutan, baik dari rombongan pemimpin negara ASEAN dan mitra, rombongan delegasi, para menteri RI
Penulis:
Nurfahmi Budi
Editor:
Yudie Thirzano
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Sepuluh pemimpin negara, plus delapan pemimpin negara mitra, ditambah dengan seabreg pejabat negara Indonesia dan mancanegara. Itulah yang kini tengah berada di kawasan Bali Tourism Development Centre (BTDC), yang pagi ini, Kamis (17/11/2011), akan datang bersamaan ke venue pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN, di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Bali.
Begitu banyak rombongan, membuat suasana pagi di BTDC yang sejatinya adalah kawasan resort dengan tingkat privasi tinggi, menjadi riuh rendah dengan raungan sirene para voorjider yang membawa masing-masing rombongan menuju venue kegiatan pembukaan ASEAN Summit 2011, yang rencananya akan dibuka secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selaku Chairman ASEAN, sekaligus memimpin Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN.
Raungan sirene yang saling bersahutan, baik dari rombongan pemimpin negara ASEAN dan mitra, rombongan delegasi, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II, sampai rombongan pejabat daerah, memberi sinyal kepadatan lalu lintas. Di sekitar venue utama, BNDCC, kemacetan tak terhindarkan lagi.
Apalagi kebijakan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang tetap memeriksa semua mobil, membuat antrean masuk ke venue utama cukup panjang. Tiga pintu utama yang digunakan pun tak cukup untuk melancarkan arus lalu lintas di dalam kawasan BTDC.
Belum lagi di luar area BTDC Nusa Dua, Bali, kepadatan yang berujung kemacetan terjadi di pintu gerbang utama BTDC, tepatnya di check point pertama. Hal itu juga disebabkan adanya arus pertemuan antara kendaraan yang berasal dari jalan Pratama Tanjung Benoa dan jalan protokol I Gusti Ngurah Rai. Walhasil, dua pintu gerbang utama BTDC, tidak mampu menahan kemacetan yang terjadi.
Sampai saat ini, polisi masih menggunakan sistem buka tutup, terutama di bundaran utama jalan Pratama, tepat di gate sisi timur venue BNDCC. Sementara di perempatan Pratama-Ngurah Rai, polisi lebih memrioritaskan rombongan delegasi dan para pejabat negara yang masuk ke area BTDC.