Sabtu, 8 November 2025

Penembakan di SD Sandy Hook

Para Bocah Korban Penembakan di Mata Keluarganya

Dunia dibuat terkejut, ketika seorang remaja berusia 20 tahun penderita autis, Adam Lanza, membunuh 26 orang tidak berdosa.

zoom-inlihat foto Para Bocah Korban Penembakan di Mata Keluarganya
foxnews.com
Obama menangis saat mendengar laporan adanya peristiwa penembakan di SD Sandy Hook, Jumat (14/12/2012) pekan lalu.

TRIBUNNEWS.COM, NEWTON - Dunia dibuat terkejut, ketika seorang remaja berusia 20 tahun penderita autis, Adam Lanza, membunuh 26 orang tidak berdosa.

Adam melepaskan tembakan secara acak di SD Sandy Hook, Newton, Connecticut, Amerika Serikat (AS), Jumat pekan lalu.

Yang lebih ironis, 20 di antara 26 korban penembakan Adam adalah anak-anak, yang masih berusia belia, 7-10 tahun. Presiden AS Barack Obama menilai, anak-anak itu sebenarnya memiliki masa depan yang cerah dalam kehidupan mereka.

Kenangan akan pribadi-pribadi yang lugu ini masih tersimpan dengan baik di benak para sanak saudara mereka. Berikut nama sejumlah korban penembakan SD Sandy Hook dan sejumlah kenangan terhadap sosok mereka.

Charlotte Bacon (6)

Charlotte, menurut neneknya, adalah seorang anak yang manis, terbuka, dan penuh energi.

"Ini sangat sulit diterima, Anda tidak akan percaya ini bisa terjadi. Seluruh keluarga sangat hancur dan sangat kehilangan. Kami terus mencoba untuk bisa menerima kenyataan ini," ujar Irene Hagen, seperti diberitakan CNN dan dikutip Tribunnews.com, Senin (17/12/2012).

Cucunya, lanjut Irene, sangat mencitai aktivitas sekolah, selain mengenakan gaun yang menjadi kesukaannya sedari kecil.

"Ini mengerikan. Ini benar-benar mengerikan, sulit untuk bisa percaya bahwa seseorang akan membunuh anak-anak yang tidak berdosa ini," katanya.

Olivia Engel (6)

Boneka binatang favorit nya adalah anak domba. Pink dan ungu adalah warna favoritnya. Keluarga Olivia memosting pernyataan di Facebook dengan mereka, dan rincian lainnya tentang putri tercinta mereka.

"Dia dewasa untuk usianya, dan memiliki rasa humor. Dia tertawa banyak dan selalu membuat  riang orang-orang di sekelilingnya. Dia sangat kreatif dan selalu menggambar dan mendesain sesuatu," kata keluarganya.

Olivia mengambil pelajaran seni dan tari, bermain tenis, sepakbola, dan berenang. Dia terlibat dalam Pramuka dan teater musikal. Dia mencintai sekolah dan melakukan dengan baik dalam matematika dan membaca.

Keluarganya menggambarkan dirinya sebagai 'anak bersyukur'. Setiap malam, Olivia memimpin doa di meja makan.

Dylan Hockley (6)

Menurut neneknya, Dylan adalah seorang anak yang sangat lucu. Dylan, beber Theresa Moretti, memiliki hobi bermain video game, melompat di atas trampolin, menonton film, dan mengunyah roti bawang putih.

"Dia memiliki lesung pipit, dan bola mata berwarna biru," ucap Theresa.

"Dia adalah seorang malaikat, dan saya pikir itu sekarang mengapa dia di surga," lanjutnya.

Jesse Lewis (6)

Jesse mencintai matematika, menunggang kuda, dan bermain di peternakan ibuny. Begitu kata sang ayah kepada New York Post.

"Dia hanya seorang anak bahagia," kata Neil Heslin. "Semua orang tahu Jesse."

Dia mengatakan kepada surat kabar, anaknya berencana membuat rumah kue jahe di sekolah, Jumat sebelum kejadian. Heslin berencana membantunya. Sebaliknya, terakhir kali dia melihat anaknya adalah ketika ia mengantarnya ke sekolah pukul 09.00.

"Dia akan pergi ke berbagai tempat dalam hidup," kata Heslin.

Ana Marquez-Greene (6)

"1, 2, 3, siap, dan pergi," ujar Ana di sebuah video buatannya sendiri, yang diberikan kepada WTIC, afiliasi CNN.

Dalam video itu, gadis berkuncir berdiri di depan piano yang dimainkan kakaknya. Suaranya jelas, lebih besar dari ukuran tubuhnya. Ayahnya, Jimmy Greene, adalah seorang musisi jazz. Wakilnya merilis pernyataan tentang kematian Ana, menggambarkan gadis kecil sebagai 'indah dan bersemangat'.

Grace McDonnell (7)

Gadis mungil ini sangat feminim, suka mengenakan gaun serta perhiasan berwarna merah muda. Seperti diungkapkan oleh neneknya, Mary Ann McDonnell.

Grace bebernya, juga sangat menyukai seni, dan olahraga, khususnya senam, dan sepakbola. "Dia adalah seorang gadis kecil yang cantik. Dia selalu tersenyum," tuturnya.

Emilie Parker (6)

"Kehadirannya bisa menerangi ruangan," ujar ayah Emilie, Robie Parker, mengenang putri tertuanya.

Emilie, menurutnya adalah seorang gadis cilik yang cerdas, kreatif dan penuh dengan cinta.

"Emilie selalu suka mencoba hal-hal baru, kecuali makanan. Dia seorang seniman yang luar biasa, dan dia selalu membawa spidol dan pensilnya kemanapun ia pergi, sehingga ia bisa menggambar atau membuat kartu untuk seseorang," ucapnya.

Kehadiran putrinya yang singkat di dunia, menurut Robie memberikan kehangatan untuk keluarganya.

"Dunia ini adalah tempat yang lebih baik karena dia telah berada di dalamnya," kata Parker.

Jessica Rekos (6)

Gadis kecil ini sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan kuda, ia suka menggambar mereka, dan juga menulis cerita tengan mereka.

"Dia adalah seorang gadis kecil yang kreatif," kata keluarganya dalam sebuah pernyataan.

Jessica juga menyukai ikan paus orca dan bermain dengan dua adik laki-lakinya. "Kami benar-benar kehilangannya," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved