Ibadah Haji 2014
Jaga Mutu, Dapur Katering di Madinah Disidak Setiap Hari
Untuk menjaga mutu makanan jamaah haji, dapur perusahaan katering jamaah haji disidak setiap hari.
Editor:
Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Untuk menjaga mutu makanan jamaah haji, dapur perusahaan katering jamaah haji disidak setiap hari.
Sidak dilakukan oleh tim katering yang bertugas memastikan tak ada perusahaan katering yang memberikan makanan basi atau di luar standar untuk jamaah haji.
Rabu (15/10/2014) sidak dilakukan pukul 08.00 Waktu Arab Saudi. Kadang sidak juga dilakukan sebelum subuh. Waktu dan tempat tidak pernah diberitahukan sebelumnya.
"Yang dilakukan tim katering sebelum kedatangan jamaah adalah melakukan pemantauan persiapan katering. Pemantauan persiapan katering itu dilakukan pada H-2 tanggal 11 Oktober. Kemudian sidak dilakukan setiap hari," kata Evy Nuryana, Kasie Katering PPIH Daker Madinah, kepada wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Rabu (15/10/2014).
Sidak dilakukan untuk memastikan pengelolaan makanan sesuai dengan standar kesehatan. Mulai dari pengecekan kebersihannya, kebersihan tempat penyimpanan bahan pangan, hingga pengecekan peralatan masaknya.
"Packingnya juga kendaraan distribusinya juga kita pantau," kata Evy.
Sejauh ini hasilnya cukup baik. Sembilan perusahaan katering yang tersisa melayani jamaah dengan baik. Sebelumnya satu perusahaan katering dicoret karena memberikan makanan basi untuk jamaah haji.
"Hasilnya Alhamdulillaah sejauh ini sudah mengalami peningkatan maupun kualitas makanan maupun maupun kondisi dapurnya. Kalau kepuasan jamaah yang memantau BPS," katanya.
Perusahaan yang telah dicoret tak dilibatkan lagi. Jatah 17.000 porsi diberikan kepada dua perusahaan katering terbaik. "Yang pertama itu Al Ahmadi Katering dan Andalus Katering," pungkasnya.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencoret satu perusahaan katering yakni Victory Taste yang menyediakan makanan basi untuk jamaah haji gelombang satu.
Perusahaan tersebut dipastikan tak ikut melayani jamaah haji gelombang dua.
"Katering di gelombang pertama ada sepuluh perusahaan. Namun ada yang melakukan kesalahan fatal yaitu makanannya basi. Akhirnya sesuai dengan kontrak yang bersangkutan harus dicoret," kata Kepala PPIH Daker Madinah, Nasrullah Jasam, kepada wartawan di Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah.
PPIH melakukan evaluasi terhadap pelayanan perusahaan katering yang melayani jamaah haji gelombang pertama.
Perusahaan yang memberikan layanan paling prima diberi kesempatan melayani paket 17.000 porsi yang seharusnya disiapkan oleh Victory Taste yang telah dicoret.