Inilah Etika Bila Diundang Jamuan Makan Malam Kaisar Jepang
Upacara jamuan makan malam Kaisar (3/6/2015) pada kunjungan Presiden Filipina Benigno Aquino, mungkin menarik untuk kita ketahui
Editor:
Gusti Sawabi

Memasuki acara makan malam, apa tanda dimulainya makan malam tersebut. Tentu setelah sambutan Kaisar serta bersulang (kampai), saat Kaisar mengambil serbet putih di atas meja untuk menutupi tubuhnya, itulah tanda dimulainya makan malam. Apabila Kaisar belum mengambil serbet putih tersebut, tamu lain atau siapa pun secara sopan santun, etika, tak boleh memulai apa pun juga.
Jamuan makan malam kekaisaran tidak ambil sendiri makanan. Semua diantar serentak oleh petugas Kekaisaran ke tamu masing-masing yang in-charge (bertanggungjawab) kepada tamu masing-masing. Bisa dibayangkan kemarin ada 137 tamu berarti sedikitnya ada 137 petugas pelayan makanan dikerahkan melayani acara jamunan makan malam tersebut.
Makanan ala Jepang termasuk eskrim tradisional Jepang ditawarkan beraneka ragam. Tamu boleh pilih sendiri. Demikian pula tamu boleh mengambil makanan yang ditawarkan dibawakan kepadanya dengan bebas. Tentu secara etika, misalnya ambil satu irisan daging atau dua irisan saja. Jangan mengambil banyak misalnya 10 irisan daging, hal itu tidak sopan.
Semua tamu melakukan aksi atau kegiatan selama jamuan makan malam sambil melihat kegiatan pula yang dilakukan Kaisar dan keluarganya. Setelah ada tanda-tanda berakhirnya acara, tentu tamu pun satu per satu meninggalkan ruangan acara jamuan makan, memanggil sopirnya sendiri atau melalui petugas kekaisaran akan dipanggilkan mobil agar maju ke lobi menjemput tamu tersebut.