Rumah Sakit Siloam Ekspansi ke ASEAN
Indonesian International School Yangon: Siswanya Justru Kebanyakan Orang Myanmar
Jangan heran jika kelak bertemu dengan orang Myanmar (Burma) yang terdidik tapi pintar bahasa Indonesia.
Penulis:
Dahlan Dahi
Siswa Indonesia, umumnya anak-anak diplomat, hanya 51 orang.
Sisanya dari Amerika Serikat, China, Korea Utara, Malaysia, dan Vietnam.
"Anak-anak pejabat Myanmar banyak mempercaya IISY sebagai tempat pendidikan yang baik untuk masa depan mereka," kata Ghufron.
IISY mendidik anak-anak dengan dua kurikulum, Indonesia dan Cambridge (Inggris).
Alumnusnya bisa langsung masuk ke perguruan tinggi dengan standar internasional.
Semula IISY hanya untuk menampung anak-anak Indonesia. Sejak 2004-2005, IISY membuka diri untuk siswa internasional.
Antusiasme warga asing untuk mendaftar terus bertambah dari tahun ke tahun.
Tahun 2015 ini, 138 orang mendaftar tapi hanya diterima 53 orang.
Biaya sekolah sekitar 100 dolar per bulan, terendah dibanding sekolah internasional lainnya di Myanmar.
IISY diperkuat 51 orang guru, tujuh di antaranya dari Indonesia. Guru lainnya berasal dari Australia dan Myanmar.
Lulusan dari IISY kelak akan bisa masuk melalui jalur kelas internasional di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
James Riady menjanjikan kerja sama dengan Universitas Pelita Harapan milik Lippo Group di Jakarta.(*)