Natal 2015
Jelang Natal, Obama Doakan Umat Nasrani yang Tak Bebas Rayakan Natal
Menjelang Natal, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa dirinya mendoakan umat Nasrani yang tak bebas merayakan Natal.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menjelang Natal, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa dirinya mendoakan umat Nasrani yang tak bebas merayakan Natal.
Menurutnya, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih, semakin merambahnya ISIS di Timur Tengah membuat keberadaan umat Nasrani di sana semakin terancam.
Perayaan Natal di daerah-daerah tersebut dikatakan tak bisa seterbuka seperti dahulu, lantaran khawatir mengundang aksi kekerasan kelompok tersebut.
"Pada saat ini, kita (sebagai warga AS) yang cukup beruntung berada di negara yang menghargai kebebasan beragama, harus bersyukur," kata Obama.
"Michelle dan saya juga memikirkan umat Nasrani lain yang tak menikmati hak kebebasan itu, juga mereka yang harus mengungsi dari kampung halamannya akibat kekerasan,"
Selain itu, orang nomor satu AS itu pun mengatakan turut mendoakan orang-orang yang dianiaya, apapun kepercayaannya, akibat kekerasan.
Dikutip dari Washington Times, Obama sedang dibanjiri kritik dari kubu partai oposisinya atas keterbukaannya menyambut pengungsi yang menyelamatkan diri dari ISIS.
Kritik datang setelah Obama menentang ajuan UU untuk mempercepat pengurusan suaka khusus untuk pengungsi Nasrani.
Menurut Obama, hukum AS tidak memperbolehkan agama menjadi dasar alasan untuk menerima atau menolak pengungsi ke dalam AS.
Ia juga telah mengkritik kandidat capres AS Donald Trump atas komentarnya ingin melarang muslim masuk wilayah AS. (Washington Times/Reuters)