Serba-serbi tradisi 'pernikahan hantu' di Cina
Ada yang sampai membunuh agar mendapatkan jenazah untuk dijual kepada keluarga yang menjalankan tradisi 'pernikahan hantu' yaitu menikahkan orang yang meninggal dalam keadaan lajang.
Polisi Cina menangkap seorang pria atas pembunuhan dua perempuan penyandang masalah mental. Ia dituduh menjual jenazah kedua perempuan tersebut untuk digunakan dalam kegiatan yang disebut 'pernikahan hantu.'
Peristiwa ini membuat sorotan terarah lagi pada pernikahan arwah, atau pernikahan hantu, ritual kuno yang masih dipraktekkan di wilayah-wilayah tertentu di Cina itu, yang menyediakan pasangan bagi orang-orang yang meninggal dalam keadaan lajang.
Menurut polisi di provinsi Shaanxi, kasus pembunuhan tersebut terjadi pada bulan April lalu, saat itu tiga pria ditahan setelah mayat seorang wanita ditemukan di dalam kendaraan mereka oleh polisi lalu lintas.
Penyelidikan pihak kepolisian membawa mereka pada suatu rangkaian kejadian mengerikan, bahwa pria bernama Ma, diduga menipu para perempuan korbannya dengan menjanjikan calon pengantin pria, namun kemudian mereka dibunuh sehingga mayat mereka bisa dijual.
Apa itu pernikahan hantu?
Orang-orang yang mempercayainya mengatakan tradisi yang sudah dilakukan selama sekitar 3.000 tahun-an itu dijalankan untuk memastikan bahwa mereka yang mati lajang tidak akan sendirian di alam baka.
Awalnya, pernikahan semacam ini hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah meninggal: orang yang masih hidup menikahkan dua lajang yang sudah meninggal.
Namun, belakangan ritual ini melibatkan orang yang masih hidup yang dinikahkan dengan mayat.
Dalam pernikahan hantu antara dua orang yang sudah meninggal, keluarga 'pengantin' meminta mahar seperti perhiasan, pelayan dan sebuah rumah mewah, tapi semuanya dalam bentuk kertas.
Faktor-faktor seperti usia dan latar belakang keluarga sama pentingnya dengan pernikahan-pernikahan tradisional biasa. Jadi keluarga-keluarga mereka menyewa ahlifeng shui yang akan menjadi mak comblang.
Dalam upacara pernikahan tersebut biasanya ada nisan kedua mempelai dan sebuah perjamuan. Bagian yang paling penting adalah menggali tulang-tulang mempelai perempuan dan menempatkannya di dalam kubur sang mempelai pria.
Selama bertahun-tahun ada laporan perampokan makam untuk memenuhi permintaan sebagai pasangan pengantin hantu.
Apa sisi gelap tradisi ini?
Selama bertahun-tahun sudah ada bukti bahwa ritual ini mengalami perubahan tertentu di wilayah-wilayah tertentu di Cina. Ada kasus-kasus orang yang masih hidup 'menikah' dengan mayat dalam suatu ritual rahasia.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah adanya laporan-laporan perampokan makam dan bahkan kasus pembunuhan.
Pada tahun 2015, dilaporkan ada 14 mayat perempuan yang dicuri di satu desa di provinsi Shanxi. Para warga desa mengatakan para penggali kubur mencuri mayat-mayat itu untuk dijual.
Menurut Huang Jingchun, kepala departemen sastra Cina di Shanghai University yang melakukan studi lapangan soal pernikahan hantu di Shanxi antara tahun 2008 dan 2010, harga mayat atau tulang belulang wanita muda meningkat tajam.