Kenapa Hillary Clinton dibenci begitu rupa
Sekalipun Donald Trump kerap membuat pernyataan kontroversial, popularitas Hillary Clinton tetap di bawah 50%. Ternyata banyak warga AS yang membenci Hillary.
Sedikit sekali calon presiden Amerika Serikat yang begitu tak disukai seperti Donald Trump dan Hillary Clinton.
Namun serangan terhadap Hillary Clinton terkadang melewati batas, mengungkapkan kebencian terbuka dari para penyerangnya. Mengapa?
Misalnya Emily Longworth, 25 tahun, yang dari negara bagian Georgia.
- Obama dorong Partai Republik untuk tinggalkan Trump
- Calon presiden AS, Donald Trump, serang tokoh-tokoh Republik
Ini komentarnya tentang Hillary Clinton, "Ia berbohong, penipu, perempuan narsistik yang tak layak mendapat apapun kecuali penjara seumur hidup".
Komentar panjang lebar Emily membuat orang menonton videonya baik di kanal sosial media Facebook maupun YouTube.
Emily menjadi juru bicara kelompok yang berjualan kaos bertuliskan, "Penjarakan Hillary". Menurut mereka Hillary patut dipenjarakan untuk kontroversi investasi properti Whitewater di tahun 1990-an.
Daftar kesalahan

Chelsea dan Bill Clinton menghadiri debat Hillary Clinton dengan Donald Trump.
Hillary juga dianggap bertanggungjawab untuk serangan terhadap area diplomatik Amerika di Benghazi, Libya tahun 2012 ketika ia menjabat Menteri Luar Negeri.
Ia juga dianggap bersalah menggunakan server surat elektronik pribadi ketika sedang menjabat.
Banyak orang Amerika yang sepakat Hillary tercemar oleh kontroversi ini, dan mungkin bisa menjelaskan masih banyak yang tak suka pada dirinya.
- Ketua DPR AS tidak akan bela Trump terkait 'komentar cabul'
- Ketika komentar cabul dan kebijakan ‘tolak Muslim’ Trump jadi pembicaraan netizen Indonesia
Namun kebanyakan pengkritiknya menahan diri dari bahasa seperti yang dipakai oleh Emily Longworth, yang akhirnya diblok oleh Facebook karena melanggar "standar kepantasan komunitas".
Orang seperti Longworth tidak banyak, tetapi berisik.
Di beberapa kesempatan kampanye Trump, beberapa pendukungnya berteriak, "Penjarakan Hillary!"
Beberapa lagi memakai kaos bertuliskan "Trump that Bitch", dan ada lagi yang menggambarkan Hillary Clinton sebagai "pengabdi setan" serta memakai tagar #Killary di media sosial.
Perempuan

Sekali pun jumlahnya tak banyak, para pembenci ini berisik.
"Saya melihat kedua calon diserang berdasarkan karakter fisik mereka, kepribadian mereka, serta keputusan yang mereka ambil di masa lalu," kata Jennifer Mercieca, sejarawan yang ahli dalam retorika politik Amerika.