Sabtu, 13 September 2025

Tarian Awa Jepang Mengenang Arwah Tetapi dalam Kegembiraan

Tarian tradisional rakyat Tokushima ini lebih populer lagi setelah muncul di Expo Dunia Osaka pertama kali tahun 1970.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Tarian Awa (Awa Odori) di dalam Awaodori kaikan, Tokushima kemarin (19/3/2017). 

Ditambah dengan penonton yang ikut menari, orang yang menari di jalan-jalan kota Tokushima diperkirakan berjumlah di atas 100 ribu orang.

Penari wanita

Penari wanita mengenakan yukata dan topi anyaman (amigasa) yang hampir menutupi wajah bagian atas.

Alas kaki yang digunakan adalah sandal dari kayu yang disebut geta.

Pada gerakan tari untuk wanita, kaki dan tangan digerakkan secara anggun.

Berlainan dengan yukata yang dikenakan sehari-hari, penari Awa mengenakan yukata berikut pakaian dalam (juban), rok dalam (susoyoke), dan penutup lengan yang disebut tekko.

Penari pria

Tari yang dibawakan penari pria yang mengenakan setelan happi (hanten) dengan celana pendek disebut Hanten Odori (tari hanten).

Pria bisa juga mengenakan yukata dengan kain yukata di bagian kaki diangkat ke bagian pinggang, sehingga celana pendek yang dikenakan terlihat.

Bila mengenakan yukata, maka tarian tersebut disebut Yukata Odori (tari Yukata).

Anak perempuan sering memakai kostum penari laki-laki, dan menarikan gerakan tari Awa untuk pria.

Sebaliknya, pria tidak menarikan gerakan tari Awa untuk wanita.

Pada gerakan tari untuk pria, tangan dan kaki bergerak dengan bebas dan dinamis.

Bahkan bisa berloncat-loncat pula seperti yang disaksikan Tribunnews.com kemarin (19/3/2017).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan