Kamis, 28 Agustus 2025

Kapal Perang Terbesar Jepang Bertolak ke Samudera Pasifik Memperkuat Armada AS Carl Vinson

Kapal perang terbesar Jepang berangkat dari pangkalan militer Yokosuka Yokohama, Senin untuk bergabung dengan kapal penjelajah AS Carl Vinson.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Kapal jelajah perusak helikopter Izumo dikerahkan pertama kali ke pasifik. 

Pada tahun 2010, Forecast International melaporkan bahwa beberapa fitur desain dimaksudkan untuk mendukung pesawat sayap tetap seperti Bell-Boeing V-22 Osprey dan Lockheed Martin F-35 Lightning II, walaupun baik MOD maupun JMSDF telah menyebutkan kemungkinan untuk mengenalkan carrier.

Kapal ini tidak memiliki "lompatan ski" atau jepretan, ciri khas untuk meluncurkan pesawat sayap tetap.

Jika kelas Izumo mengoperasikan pesawat terbang tetap, mereka akan dibatasi pada operasi STOVL (short take-off, vertical landing).

Jepang telah mengakuisisi F-35A untuk digunakan oleh JASDF, namun belum mengindikasikan apakah akan membeli versi STOVL F-35B.

Bahkan jika mereka melakukannya, kurangnya lompatan ski dari kapal yang membatasi jangkauan dan muatan pesawat, kurangnya bantalan pendaratan khusus untuk menahan panas luar biasa F-35B yang dihasilkan pada dorongan vertikal, dan ruang kecil untuk menampung banyak bidang yang akan membuatnya menjadi tempat yang buruk.

Pembangunan kapal Izumi pertama kali dimulai pada 2011 di sebuah galangan kapal IHI (Ishikawa Heavy Industries) Marine United di Yokohama, dengan dana sebesar 113,9 miliar yen disisihkan dalam anggaran fiskal 2010 untuk tujuan ini.

Izumo adalah kapal perang terbesar di armada Jepang sejak Perang Dunia II, yang menjadikan China terbelalak juga mengetahui hal tersebut, karena memiliki kemiripan yang kuat dengan kapal induk konvensional.

Kapal Izumi ini berpotensi digunakan di masa depan untuk meluncurkan jet tempur atau pesawat sayap tetap lainnya.

Pejabat Jepang mengatakan akan digunakan dalam pertahanan nasional. Secara khusus, mereka mengutip perang anti-kapal selam dan misi pengintaian wilayah perbatasan.

Selain itu, ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan bangsa untuk mengangkut personel dan pasokan sebagai respons terhadap bencana skala besar.

Peluncuran Izumi terjadi pada saat ketegangan meningkat terhadap Kepulauan Senkaku milik Jepang di selatan Okinawa.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan