Sabtu, 1 November 2025

Pengadilan Jepang Larang Pembuatan Video Karaoke dari Lagu Milik Daiichi Kosho

Seorang warga Jepang menggunakan suara lagu Daiichi Kosho, membuat sendiri video karaoke lalu diupload ke YouTube.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews/Richard Susilo
Pengadilan Negeri Tokyo 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Daiichi Kosho Co.Ltd adalah perusahaan karaoke terbesar di Jepang yang juga pembuat sendiri lagu-lagu karaoke di Jepang.

Seorang warga Jepang menggunakan suara lagu Daiichi Kosho, membuat sendiri video karaoke lalu diupload ke YouTube.

Kemarin Jumat (12/5/2017) Pengadilan Negeri Tokyo memutuskan pelarangan dan pencabutan video tersebut dari publik dan YouTube.

"Daiichi Kosho menuntut warga Jepang itu September 2016 yang membuat sendiri video karaokenya dan dia menyanyi sendiri dengan suara lagu karaoke yang terbukti milik Daiichi Kosho. Postingnya di YouTube jelas meluas dan terpublikasi. Oleh karena itu Pengadilan mempersalahkan dan memutuskan agar warga Jepang itu mencabut postingannya tersebut segera," ungkap sumber Tribunnews.com di bidang karaoke, Nishiyama, Sabtu (13/5/2017).

Koji Hasegawa, Hakim Ketua Pengadilan bulan Desember tahun lalu juga pernah mengomentari bahwa kontribusi dan publikasi lewat media internet seperti YouTube mengenai lagu-lagu karaoke sekali pun yang dibuat seseorang, jelas merupakan pelanggaran hak cipta di masa depan nantinya.

Baca: Kantor Pos Jepang akan Membeli Sepertiga Saham Nomura Real Estate

Hasegawa melihat bukan hanya lagu yang dibuat sebuah produsen lagu saja, tetapi meskipun membuat sendiri lagu tersebut dari lagu seseorang (seorang pencipta), itu pun sudah melanggar hak cipta kecuali mendapat izin dari si pencipta lagu.

Pengecualian lain yaitu pembuatan lagu karya sendiri, bebas dari pelanggaran.

Saat ini banyak video di YouTube yang diupload seseorang dengan suara lagu dari Daiichi Kosha dan dengan keputusan pengadilan tersebut, perusahaan ini akan semakin memburu pengupload lainnya untuk menghapus postingannya tersebut.

Per tahun sedikitnya 120.000 lagu ilegal diupload ke YouTube dan media lain untuk publikasi umum.

Pengacara Daiichi Kosho mengungkapkan akan meningkatkan tindakan pengecekan di berbagai media umum yang ada guna mencari hal-hal ilegal tersebut karena sekarang sudah jelas keputusan hukumnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved