G-Man Jepang, Ito, Gregetan Ingin Membantu Indonesia Tangkapi Pengutil
Namun di Jepang yang paling banyak kedapatan melakukan mambiki menurutnya adalah warga China dan Vietnam.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Pelajaran dan peningkatan kualitas sebagai seorang G-man tak ada bukunya tetapi dari pengalaman "jam terbang" melakukan tugasnya sebagai G-man di lapangan.
"Kalau mata orang sudah mencurigakan celingak-celinguk lihat kanan kiri saat belanja, itu sudah harus dicurigai, aneh bukan? Masak mau belanja mesti lihat kanan kiri dulu? Demikian pula orang yang hilir mudik terutama di daerah tertenu, misalnya barang yang mahal dan mudah dicuri karena seukuran segenggam tangan, itu perlu dicurigai oleh kita," paparnya.
Apabila di Indonesia banyak mambiki, ya panggil saya saja deh, dengan cepat kita bisa tahu dan menangkap para pengutil tersebut langsung di tokonya, tekannya lagi.
"Tentu saja peraturan hukum di negara setempat harus kita kuasai juga dan kalau perlu menerapkan hukum itu kepada semua pengutil di Indonesia, jangan lemah, jangan kasihan, jangan pandang bulu, agar yang melakukan mambiki bisa sadar tidak mengulangi lagi perbuatannya."
Lalu bagaimana dengan kamera CCTV?
"Tidak banyak membantu kamera tersebut karena kita perlu bukti kuat bahwa dia memang memasukkan barang jualan kita ke dalam sakunya, atau ke dalam tas pribadinya atau ke dalam badannya. Hal itu hanya bisa dilakukan langsung di lapangan oleh mata kita sendiri dibantu kamera khusus pengintip yang bersolusi tinggi sehingga jelas terlihat kejadian mambiki tersebut. Dan itu bisa saya lakukan sendiri dengan satu tangan saya memegang kamera tersembunyi sehingga tak terlihat dan tak dicurigai oleh pencuri. Itulah gunanya G-man," jelasnya lagi.
Bagaimana dengan sekuriti yang meminta menitipkan barang?
"Kadang orang ada batasnya, ada malunya, ada sungkannya, sehingga tamu yang masuk oleh sekuriti tidak diperlakukan sama, maka lolos membawa tas pribadinya yang dipakai untuk mambiki nantinya. Tidak mudah sebagai satpam sebuah supermarket, di samping mungkin saja ada satpam yang malas dan sebagainya. Namanya juga manusia punya berbagai macam karakter."
Sekali lagi ditekankan Ito perlunya G-man karena memang melihat mata para tamu saja sudah tahu kalau ada tamu yang mesti dicurigai, atau memang tamu yang memang datang untuk belanja secara benar.
"Kemampuan atau ketrampilan mendeteksi manusia itulah yang ada pada G-man profesional sehingga dapat dengan mudah menangkapi para pelaku mambiki di mana pun berada."
Di samping itu juga perlu bantuan sekuriti setempat karena bukan tidak mungkin yang melakukan mambiki orangnya besar dan kuat. Jangan-jangan dia marah dan melawan, kita sendiri akan cedera berat apabila melawan orang besar dan kuat seperti itu.
"Jadi kesiapan menghadapi para membiki yang besar dan kuat juga perlu dipertimbangkan pula dengan kerjasama bersama sekuriti yang besar serta kuat pula sebagai pengimbangnya dan membantu tugas G-man."