Jumat, 10 Oktober 2025

Perang di Suriah

Analis Politik: Konflik Suriah Melahirkan Friksi Politik di Timur Tengah

Analis politik, M Syauqillah berpendapat tidak banyak yang dapat dilakukan oleh negara-negara OKI dan Liga Arab merespon serangan atas Suriah.

Penulis: Dewi Agustina
Associated Press
Seorang tentara Suriah tengah mengabadikan foto reruntuhan gedung yang diduga merupakan pusat penelitian senjata kimia, usai serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat, Perancis dan Inggris ke Suriah 

Demikian pula dengan dukungan Turki atas serangan AS yang diikuti pula dengan komunikasi telepon Erdogan dengan Rouhani pada 17 April 2018, berisi tentang perhatian Erdogan terhadap senjata kimia dan harapan agar kerja sama ekonomi Turki-Iran terus berlanjut.

Baca: Hendak Jemput Keluarga, Albinus Malah Dikeroyok Sejumlah Sopir Taksi Bandara

"Artinya, melihat situasi geopolitik saat ini, kebijakan politik luar negeri Turki sangat realis dan pragmatis dengan memperhitungkan kepentingan nasionalnya," jelasnya.

Lalu bagaimana posisi Indonesia?

Menurut peneliti senior The Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), mandat Konstitusi dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia harus turut memelihara perdamaian dunia.

Kebijakan politik luar negeri bebas aktif menjadi peluang untuk terus menyuarakan perdamaian ke dua faksi politik yang sedang bertikai.

"Dalam konteks inilah, Indonesia perlu mengambil peran sebagaimana halnya isu Palestina," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved