Jumat, 10 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

AS Kirim 200 Tentara ke Israel Pantau Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Sudah Mulai Berdatangan

Pasukan AS sudah mulai berdatangan ke Israel dan akan terus berdatangan ke wilayah tersebut selama akhir pekan.

Penulis: Nuryanti
Facebook The White House
PRESIDEN AS TRUMP - Gambar diunduh dari Facebook The White House, Kamis (9/10/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam unggahan pada 9 Oktober 2025. Pasukan AS sudah mulai berdatangan ke Israel dan akan terus berdatangan ke wilayah tersebut selama akhir pekan. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengirimkan sekitar 200 tentara ke Israel untuk membantu mendukung dan memantau kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Tentara AS tersebut sebagai bagian dari tim yang terdiri dari negara-negara mitra, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku sektor swasta.

Komando Pusat AS juga akan mendirikan pusat koordinasi sipil-militer di Israel, yang akan membantu memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan serta bantuan logistik dan keamanan ke wilayah yang dilanda perang selama dua tahun.

Seorang pejabat mengatakan, tim baru tersebut akan membantu memantau implementasi perjanjian gencatan senjata dan transisi menuju pemerintahan sipil di Gaza.

"Pusat koordinasi tersebut akan dikelola oleh sekitar 200 personel militer AS yang memiliki keahlian di bidang transportasi, perencanaan, keamanan, logistik, dan teknik," ujar pejabat tersebut, yang mencatat bahwa tidak ada pasukan Amerika yang akan dikirim ke Gaza, Kamis (9/10/2025), dilansir Arab News.

Seorang pejabat lain mengatakan, pasukan akan datang dari Komando Pusat AS serta dari berbagai belahan dunia lainnya.

Pejabat tersebut menambahkan, pasukan sudah mulai berdatangan dan akan terus berdatangan ke wilayah tersebut selama akhir pekan untuk memulai perencanaan dan upaya pembangunan pusat tersebut.

Setelah Israel dan Hamas pada pekan ini menyetujui fase pertama dari rencana pemerintahan Donald Trump untuk menghentikan pertempuran, masih banyak pertanyaan mengenai langkah selanjutnya, termasuk pelucutan senjata Hamas, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pemerintahan masa depan di wilayah tersebut.

Israel Akan Mulai Menarik Pasukannya dari Gaza

Sumber-sumber Al Arabiya mengungkapkan detail baru pada Kamis, tentang fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza yang ditengahi AS antara Hamas dan Israel, termasuk langkah-langkah keamanan dan kemanusiaan utama.

Menurut sumber-sumber tersebut, penyeberangan Rafah akan dibuka kembali dalam waktu 72 jam setelah pengumuman resmi gencatan senjata.

Persiapan juga sedang dilakukan untuk mendatangkan alat berat guna membersihkan puing-puing dan mengevakuasi jenazah atau sisa-sisa sandera Israel yang tewas di Jalur Gaza.

Baca juga: Mengapa FIFA Tidak akan Melarang Israel Meskipun Ada Genosida di Gaza

Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa Israel akan mulai menarik diri dari sisi perbatasan Palestina mulai Kamis malam, sebagai bagian dari langkah-langkah implementasi awal.

Sementara itu, diskusi sedang berlangsung untuk menentukan pihak mana yang akan mengelola penyeberangan Rafah dari sisi Palestina, di tengah upaya untuk memastikan operasi yang aman dan terkoordinasi.

Sumber-sumber Al Arabiya juga mengatakan bahwa satuan tugas militer gabungan – yang terdiri dari Mesir, Amerika Serikat, Israel, Qatar, dan Turki – sedang dibentuk untuk mencari jenazah para sandera yang diyakini terkubur di bawah reruntuhan di Gaza.

Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas secara resmi mulai berlaku di Gaza pada Kamis, beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai antara pihak yang bertikai.

PBB Luncurkan Rencana Bantuan 60 Hari untuk Gaza

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved