Minggu, 7 September 2025

Perjuangan 7 Tahun Membantu Perusahaan Pengiriman Uang Jepang Akhirnya Berhasil Juga

Kini sudah sekitar 35.000 akun Kyodai pakai nama warga Indonesia, nasabah terbanyak Kyodai.

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Mensa Toegiono Manajer Protek IT Department Unidos Co.Ltd 

Data nasabah dimasukkan ke kartu ATM Kyodai termasuk tanggal berakhirnya visa sehingga kalau visa Jepangnya telah berakhir, kartu pun tak bisa dipakai di ATM Pos Jepang, transfer pin ditolak.

"Itu juga salah satu upaya menghindari para ilegal tidak bisa kirim uang lewat kami. Demikian pula kadang polisi bertanya data WNI lewat kami, misalnya di mana seseorang melakukan transaksi terakhir sehingga polisi bisa melacak keberadaan WNI tersebut," jelasnya lagi.

Selain Kyodai, pengiriman uang ke Indonesia juga bisa lewat Bank BNI Tokyo, Bank SBI, Seven Bank (lewat western union) dan sebagainya.

Western Union dan Moneygram belum diakui Bank Indonesia sehingga pengambilan hanya boisa lewat kantorpos di Indonesia.

Sedangkan transfer uang lewat Kyodai dari berbagai ATM Pos Jepang langsung dengan sistim yang adan bank tujuan di Indoinesia.

Mengapa demikian?

"Karena kita Kyodai punya akun dan uang besar di bank-bank yang kerjasama tadi di Indonesia seperti di BRI," tambahnya.

Dengan kepemilikan dana di Bank BRI, hanya soal sistim saja yang bekerja dan tak mengenal hari libur lagi seperti kemarin seorang ibu yang mau transfer uang ke Indonesia.

"Ibu itu tanya saya, pak di Indonesia kan libur, uang tak bisa diambil dong? Saya katakan bisa saja bu di ambil di ATM, kan ATM tidak libur bu."

Uang yang dikirimkan dari Jepang memang langsung masuk akun bank di Indonesia yang berarti bisa langsung diambil di ambil di ATM di Indonesia tanpa melihat hari libur atau tidak.

Selanjutnya Kyodai sedang mempertimbangkan kemungkinan bayar air listrik gas di Indonesia lewat Smartphone (ponsel) masing-masing yang ada di Jepang.

"Tinggal nasabah punya uang di akunnya, lalu dia klik klik di ponselnya, sudah bis amelunasi bayar listrik air dan gas dari Jepang. Itu masih rencana kami," paparnya.

Lalu banagimana kalau ada petugas Finansial Service Agency (FSA) datang memeriksa?

"Wah ini ribet sekali memang. Sekali setahun petugas FSA pasti datang memeriksa dan mereka mau kertas semua, jadi kita print out semua ber boks-boks banyak sekali dan ditaruh di ruangan khusus lalu diperiksa petugas FSA didampingi orang Kyodai."

Dari pihak Kyodai saja ada petugas khusus Jepang untuk Legal, compliance, dan kaitan dengan FSA semua orang Jepang. Petugas Compliance sebelumnya pernah bekerja di sebuah bank besar Jepang di Jakarta sekitar tahun 1979.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan