Jumat, 3 Oktober 2025

Gempa di pulau wisata Lombok, pemerintah Indonesia didesak siapkan antisipasi

Warga meminta pemerintah Indonesia mengantisipasi dampak gempa sehingga tidak berdampak negatif terhadap sektor pariwisata di Lombok.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup sementara jalur pendakian Gunung Rinjani karena diperkirakan terjadi longsor di atas pegunungan.

Korban diperkirakan bertambah

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur.

Hingga Minggu sore, 14 orang meninggal, lebih dari 162 lainnya luka-luka.

Sementara itu, kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat, Agung Pramuja menyebut pihaknya terus menyusur daerah terisolir.

"Sampai saat ini sedang terus dilakukan menyisir daerah-daerah yang terisolir. Tim kami dari BPBD kabupaten dan TNI/Polri sedang bergerak di lapangan," kata dia.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo langsung memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) membahas penanganan gempa.

Presiden memerintahkan jajarannya, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Menteri Sosial, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Panglima TNI untuk segera membantu masyarakat yang terkena musibah.

Waspada gempa susulan

Seperti diberitakan, gempa bumi tektonik mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa Minggu (29/07) dengan kekuatan 6,4 SR. Gempa yang terjadi sekitar pukul 05.47 WIB tersebut berlokasi 47 kilometer timur laut ibu kota Lombok, Mataram, pada kedalaman 24 kilometer.

Gempa itu turut dirasakan oleh warga di Pulau Bali dan Pulau Sumbawa.

Deputi Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhammad Sadly mengungkapkan gempa dangkal itu terjadi akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores, atau biasa disebut Flores back arc thrust.

"Gempa ini juga dipicu oleh deformasi batuan dengan mekanisme gerakan naik, atau thrust fault," jelasnya.

Setelah gempa Minggu pagi, gempa susulan terus terjadi di Lombok. Hingga pukul 14.00 WIB, telah terjadi 133 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 SR.

Sadly menghimbau masyarakat di Nusa Tenggara Barat dan Bali untuk waspada gempa susulan, meskipun gempa yang terjadi di masa mendatang tidak akan sebesar gempa sebelumnya.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved