Mengapa dukun palsu itu bisa menyekap seorang anak perempuan hingga 15 tahun?
Banyak pertanyaan mengapa penyekapan bisa terjadi selama itu sehingga berakibat pemulihan dan perawatan korban akan membutuhkan waktu sangat
Seorang dukun berumur 83 tahun, bernama JG diketahui menyekap seorang perempuan selama 15 tahun sejak anak itu berumur 12 tahun di desa Bajugan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Sebelum melakukan perbuatan ini, dukun yang mengaku beragama Islam dan tidak salat, bersuku Bugis Gorontalo ini menyebutkan mantra dan kata bismillah.
"Kalau Islam tidak juga. Cuma dia selalu menuliskan kata-kata bismillah itu di awal kata. Tetapi setelah kita teruskan juga tidak bisa terbaca. Jadi bukan Islam juga. Kita juga tanyakan ke ustaz. Pak, ini juga tidak bunyi, itu tidak ada artinya," kata AKBP M Iqbal, Kapolres Tolitoli.
Dukun ini, kata Iqbal, membuat korban linglung, kemudian mensugesti dengan menggunakan foto anak muda ganteng bernama Amrin. Setiap jam 5 sore, dia berkerudung kuning, berprosesi di rumah, dan setelah merasa kerasukan barulah JG ke belakang untuk menyetubuhi korban selama belasan tahun.
Perempuan tersebut ditemukan pada hari Minggu (05/08) setelah aparat melakukan pemeriksaan di bebatuan besar yang terletak 20 meter belakang rumah terduga pelaku, berdasarkan laporan saudara perempuan korban.
"Saat ditemukan kondisi si korban ini berada di celah-celah batu, kira-kira 20 meter dari rumah tersangka. Saat itu korban sedang tiduran, dalam keadaan bugil, kondisinya linglung," kata M Iqbal.
Sebenarnya, pada 2003, keluarga korban yang merasa kehilangan anaknya, sempat mencari-cari namun tidak pernah bertemu.
Gangguan jiwa
Pada umumnya, individu yang mengalami perlakuan seperti ini bisa mengalami gangguan fisik dan juga kejiwaan, kata psikolog Livia Dharmawan Iskandar.
"Korban perkosaan itu rentan mengalami stres pascatrauma," kata Livia yang juga Pendiri dan Pembina Yayasan Pemulihan Trauma dan Penguatan Psikososial (PULIH).
"Dia bisa merasa bingung, merasa malu terhadap sekelilingnya, juga jijik terhadap tubuhnya, seringkali yang menyalahkan diri sendiri. Dia bisa merasa bersalah, kok mau ditipu."
- Kisah mahasiswa Indonesia di Inggris yang terjaring pemburu paedofil
- Paedofil bakal diganjar hukuman kebiri
- 'Kasus kejahatan seksual anak' ditemukan di 10 lokasi wisata di Indonesia
Muncul pertanyaan bagaimana penyekapan bisa terjadi selama belasan tahun? Dan mengapa masyarakat dan aparat desa tidak mengetahuinya?
"Si Jago ini dianggap sebagai paranormal yang terkenal di sini, dianggap punya kemampuan kesaktian. Jadi orang datang ke situ juga merasa takut, termasuk keluarga-keluarganya karena ada ancaman di situ," kata Kapolres M Iqbal.
"Si Jago ini, apabila dia mendekati tempat tersebut, ada ular di sana, kemudian juga ada gurunya di sana, termasuk juga pasien-pasien dia," katanya pula.
Tempat tinggal JG berada sekitar 10 km dari Tolitoli. Dan tempat korban dibawa keluar dari gua pada malam hari, memang terpisah dari masyarakat sekitar.