Minggu, 21 September 2025

Semua Terminal di Bandara Kansai Jepang Ditargetkan Kembali Pulih Besok Pasca Dihajar Taifun

CEO Kansai Airport di Osaka Jepang, Yoshiyuki Yamaya (61) menargetkan mulai Jumat besok semua terminal telah kembali normal seperti sebelum ada taifun

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Yoshiyuki Yamaya (61), CEO Kansai Airport Co.Ltd 

Bandara ini dibuka pada tahun 1994.

Pada tanggal 17 Januari 1995, Jepang telah terkena gempa Kobe, dengan pusat gempa berada sekitar 20 km (12 mil) dari KIX dan menewaskan 6434 orang di pulau utama Jepang Honshu.

Karena rekayasa gempa, bandara tanpa cedera, sebagian besar karena penggunaan sendi geser.

Bahkan di kaca jendela tetap utuh.

Kemudian, pada tahun 1998, bandara selamat dari topan dengan kecepatan angin hingga 200 km per jam (120 mph).

Pada tanggal 19 April 2001, bandara adalah salah satu dari sepuluh struktur diberi "Rekayasa Sipil Monumen dari Milenium" penghargaan oleh American Society of Civil Engineers.

Baca: Deni Gadaikan Lima Mobil Rental Rp 20 Juta Per Unit, Uangnya untuk Bayar Utang

Total biaya Kansai Airport sejauh ini adalah 20 miliar dolar AS.

Ini termasuk reklamasi tanah, dua landasan pacu, terminal dan fasilitas.

Sebagian besar biaya tambahan pada awalnya karena pulau tenggelam, diharapkan disebabkan tanah lunak dari Osaka Bay.

Setelah konstruksi tingkat tenggelamnya dianggap begitu parah bandara yang telah banyak dikritik sebagai bencana rekayasa geoteknik.

Tingkat tenggelam sejak jatuh dari 50 cm (20 in) selama 1994 sampai 7 cm (2,8 in) pada tahun 2008.

Dibuka pada tanggal 4 September 1994.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan