Mesin Mosaik Lego Mulai Beroperasi di Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah mesin yang dapat mereproduksi wajah manusia atau foto di blok Lego mulai dioperasikan untuk umum di Minato Mirai di Yokohama Jepang untuk pertama kalinya, Jumat (19/10/2018) atau yang kelima di dunia setelah New York dan London.

Mosaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat.

"Di dunia hanya ada 5 pembuat mosaik lego yang mereproduksi wajah mereka di blok Lego, dan kali ini pertama kali dibuka di Jepang setelah New York, London," ungkap seorang staf toko kepada Tribunnews.com, Kamis (18/10/2018).

Awalnya kita berfoto dulu di sebuah studio mini seperti berfoto untuk membuat purikura, stiker kecil atau foto diri di Jepang.

Lalu muncul pilihan foto, silakan pilih foto yang terbaik.

Baca: Kemlu Bulgaria Minta Maaf Tim Opera Negaranya Corat-coret di Taman Perdamaian Hiroshima Jepang

Setelah selesai jadi foto yang besar seukuran kira-kira 30x30 yang akan menjadi lukisan lego kita nantinya sejumlah 4500 lego akan membentuk wajah kita sesuai pilihan foto tadi.

Pada orang dewasa dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 3 jam.

Pasar mainan Jepang terus berkembang pesat hingga kini dan dalam kurun waktu 4 tahun mendatang diperkirakan meraih omset sedikitnya 800 miliar yen.

Tingkat pengakuan Lego di Jepang melebihi 90 persen, karena tingkat pembelian lebih rendah daripada di Eropa dan Amerika Serikat.

Baca: Warga Banda Aceh Dengar Rentetan Tembakan, Penduduk Kampung Keuramat Temukan Selongsong Peluru

"Oleh karena itu kami ingin memperluas pasar lego ini kepada kalangan lansia di Jepang. Mungkin bisa dipasarkan lebih baik karena bisa mengisi waktu dan kegiatan mereka serta banyak waktu untuk menyusul satu per satu mosaik lego menjadi satu bentuk gambar," tambahnya.

Harga lego foto yang besar seukuran kira-kira 30x30 dijual seharga 15.000 yen.

"Mungkin bisa lebih murah lagi akan baik untuk pasar Jepang," demikian harapan Watabe, seorang warga Yokohama yang mencoba membuat satu bingkai untuknya sambil tersenyum kepada Tribunnews.com.