China kembangkan aplikasi ponsel pintar untuk memantau warga di Xinjiang
Human Rights Watch mengatakan aplikasi digunakan polisi untuk mengetahui apakah ada tindakan yang mereka anggap mencurigakan, misalnya bersosialisasi
Semua ini adalah bagian dari tujuan China untuk membangun apa yang disebutnya "jaringan pengawasan kamera terbesar di dunia".
China juga membuat sistem "kredit sosial" yang dimaksudkan untuk menghitung skor perilaku dan interaksi publik semua warga negaranya.
Tujuannya adalah bahwa pada 2020, setiap orang di China akan terdaftar dalam basis data nasional yang luas yang mengumpulkan informasi fiskal dan pemerintah, termasuk pelanggaran lalu lintas, dan menyaringnya menjadi daftar peringkat setiap warga negara.
Kamp penahanan China
Xinjiang adalah wilayah semi-otonom dan setidaknya, secara teori, memiliki wewenang untuk memerintah daerahnya sendiri.
Etnis Uighur, salah satu suku minoritas Muslim di China, memiliki populasi sebesar 45% di Uighur.
Laporan HRW muncul ketika China menghadapi pengawasan atas perlakuannya terhadap mereka dan minoritas lainnya di Xinjiang.
Komite hak asasi manusia PBB menyebut, setidaknya, satu juga warga Uighut ditahan di kamp-kamp penahanan di Xinjiang.

Seorang anggota komite PBB mengatakan, dia prihatin dengan laporan bahwa Beijing telah mengubah wilayah otonom Uighur menjadi suatu yang menyerupai kamp penahanan besar-besaran.
Sebuah investigasi BBC tahun lalu mengungkap apa yang tampak sebagai "struktur penjara besar" telah dibanung di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir.
China mengatakan, bangunan ini adalah "pusat pelatihan kejuruan" yang digunakan untuk mendidikd an mengintegrasikan Muslim Uighur ke komunitas masyarakat China dan menjauhkan mereka dari separatisme dan ekstrimisme.