Sabtu, 11 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

2 Tahun Perang Israel-Hamas Berakhir, Bisakah Gaza Pulih dan Menjadi Layak Huni Lagi?

Gaza hancur lebur pasca dua tahun perang Israel-Hamas. Palestina hadapi tantangan besar untuk pulih dan membangun kembali kota mereka.

RNTV/TangkapLayar
KEHANCURAN TOTAL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. Gaza hancur lebur pasca dua tahun perang Israel-Hamas. Palestina hadapi tantangan besar untuk pulih dan membangun kembali kota mereka. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua tahun perang Israel-Hamas meninggalkan Gaza dalam kehancuran total.

Lebih dari 90 persen rumah hancur, warga Tepi Barat mengalami tindakan keras, dan kepemimpinan Palestina tetap terpecah, sementara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) disebut tidak efektif.

Saat gencatan senjata rapuh mulai berlaku, warga Palestina menghadapi ketidakpastian besar dalam membangun kembali kehidupan mereka.

Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, “Kita perlu menciptakan kata-kata baru untuk menggambarkan situasi warga Palestina di Gaza.”

Trauma, kehilangan, dan kehancuran begitu luas sehingga pertanyaan utama warga kini teknis: “Apakah rumah Anda masih berdiri?” dan “Berapa anggota keluarga yang meninggal?”

Rata-rata korban keluarga melebihi 100 orang.

Meskipun demikian, semangat warga tetap tinggi.

Nada, seorang ibu yang putranya baru berusia dua tahun saat perang, tetap teguh di Gaza meski mengalami kelaparan, kehilangan, dan trauma berat.

“Mengapa saya harus pergi dari tanah air saya," katanya kepada The New Arab.

Xavier Abu Eid, mantan diplomat senior Palestina, menegaskan bahwa upaya membangun kembali Gaza masih bisa diwujudkan.

“Ini dimulai dengan penegasan kedaulatan Palestina dan jaminan internasional agar Israel tidak melakukan kejahatan lebih lanjut,” ujar Abu Eid.

Baca juga: Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Israel Tarik Pasukan, Ribuan Warga Gaza Kembali ke Rumah

Ia menambahkan, keadilan harus menjadi prasyarat setiap negosiasi dan proses politik Palestina 

Dua tahun perang juga membuka mata dunia terhadap kebijakan apartheid Israel dan kolonisasi pemukim.

Solidaritas global meningkat melalui sanksi, embargo senjata, dan divestasi.

Mustafa al-Barghouti menilai, solidaritas global saat ini belum pernah terjadi sejak perjuangan pembebasan Afrika.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved