Kamis, 14 Agustus 2025

Hari Tanpa Tembakau Dunia: Ketika tembakau disebut 'obat dari Tuhan' sampai menjadi 'pembunuh senyap'

Di tengah peringatan Hari Tanpa Tembakau Dunia pada 31 Mei, rangkaian foto ini akan merunut bagaimana masyarakat awalnya memandang tembakau

Akibatnya, banyak negara melarang kegiatan merokok di tempat-tempat umum yang tertutup. Kampanye untuk menyadarkan khalayak memakai taktik-taktik yang mengejutkan .

Beberapa negara bahkan mewajibkan semua perusahaan rokok menempelkan foto-foto seram pada bungkus rokok, seperti foto pasien kanker paru, jantung, dan penyakit lain yang disebabkan tembakau.

Di Inggris, boneka bernama 'Smokey Sue' digunakan untuk mengedukasi para perempuan hamil mengenai bahaya asap rokok pada janin.

tembakau
Science Museum London
Menggunakan boneka peraga, iklan ini hendak menggambarkan bahaya merokok pada janin.

Baru-baru ini, rokok elektrik atau e-cigarette semakin umum dikonsumsi. Perangkat ini ditenagai batere yang dapat diisi ulang sehingga penggunanya dapat mengisap nikotin dalam uap, alih-alih asap tembakau.

Rokok elektrik tidak menghasilkan tar atau karbonmonoksida, dua elemen paling berbahaya dalam asap tembakau. Namun, bukan berarti rokok elektrik benar-benar aman, kata Layanan Kesehatan Inggris (NHS).

Vaping – istilah mengonsumsi rokok elektrik – tidak sepenuhnya bebas kontroversi.

Philip Morris International, perusahaan rokok terbesar dunia yang mendiversikan bisnis mereka ke pasar rokok elektrik, dan Juuls telah digugat di AS. Keduanya dituduh menyasar anak muda dalam kampanye periklanan di media sosial.

Pembuat aturan di AS juga berhadapan dengan para peritel yang memudahkan anak muda serta remaja mendapatkan dan membeli rokok elektrik.

rokok
Getty Images
Rokok elektrik ditengarai tidak seberbahaya rokok tembakau, namun perusahaan-perusahaan digugat karena memasarkannya ke anak muda.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap tembakau adalah "epidemi" dan "salah satu ancaman kesehatan publik terbesar yang pernah dihadapi dunia".

Organisasi tersebut mendesak negara-negara untuk mengadopsi rangkaian kebijakan demi mencegah penggunaan tembakau, seperti menaikkan pajak rokok serta melarang iklan dan sponsor oleh perusahaan tembakau.

Pemakaian tembakau, lanjut WHO, telah menurun. Sebanyak 20% dari penduduk dunia merokok tembakau pada 2016, turun dari 27% pada 2000. Akan tetapi lajunya kurang cepat untuk memenuhi target yang disepakati dunia.

Ada sebanyak 1,1 miliar orang dewasa di dunia yang merupakan perokok dan 80% di antara mereka berasal dari negara dengan pendapatan rendah hingga menengah.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan