Thae Yong Ho: Korea Utara akan Pertahankan Diri Jadi Negara Nuklir
Thae Yong Ho mengungkapkan bahwa Negeri Tirai Bambu ini dipastikan akan tetap menjaga bahkan mengembangkan negaranya sebagai negara nuklir.
Editor:
Dewi Agustina
Menurut Thae, pihak Korut hanya mendapat kunjungan sedikit sekali dari empat negara yaitu Korsel, Jepang, Israel dan Amereika Serikat.
Jadi hubungan negara-negara tersebut dianggapnya lemah dengan Korut.
Thae juga menekankan masalah makanan sangat besar di Korut.
"Tetapi ini masalah sejak dulu 20 tahun lebih hingga sekarang. Bantuan dunia terutama lewat Korsel tampaknya tidak terus menerus dengan baik dan pihak Korsel tampaknya mencari pertimbangan dari segi politik. Jadi kalau mau bantu harus berdasarkan kemanusiaan untuk makanan Korut dan harus berkelanjutan terpenting," tambahnya.
Kudeta oleh militer dianggapnya juga tak mungkin terjadi karena dukungan kuat militer kepada pemimpin Kim saat ini.
Saat ini 200.000 tentara khusus bagi perlindungan Pyongyang yang dipimpin langsung Kim, tidak terkait langsung dengan kementerian pertahanan.
"Itulah sebabnya tidak mungkim Kim digulingkan."
Terkait almarhum Kim Jong Nam sebenarnya pengganti Kim Jong Il paling utama karena darah langsung dari almarhum pemimpin Korut tersebut.
Namun aktivitasnya di luar Korut membuatnya terbunuh.
"Demikian pula anaknya, Kim Han Sol saat ini bersembunyi karena jadi target pembunuhan berikutnya oleh rejim Kim Jong Un saat ini. Oleh karena itu banyak pihak berusaha melindungi Kim Han Sol agar terlepas dari pembunuhan tersebut," kata dia.
Thae juga menginformasikan pertemuan G20 mendatang di Osaka juga berusaha dipakai Korut sebagai upaya mendekati G20 supaya mendukung selalu Korut guna menghadapi Amerika Serikat.
Anak muda Korut juga tidak punya loyalitas pada sistem Korut saat ini.
"Jadi hanya waktu akan menghancurkan Korut setelah anak muda sekarang menjadi penguasa Korut, jadi akan berubah ideologinya dibandingkan sekarang. Lihat saja free market sekarang di Korut semakin banyak, film drama Korsel semakin banyak, koran Korsel semakin banyak di Korut, pasti akan mempengaruhi pikran mereka," kata dia.
"Tetapi mereka tak bisa batasi lagi sekarang dan rakyatnya semakin korupsi, masyarakatnya lebih melihat kepada uang saja, informasi baru, maka sistem itu tak akan terjaga sama dalam 10 tahun mendatang," kata Thae Yong Ho.