Pengguna TikTok di bawah umur 'dieksploitasi' untuk memberi hadiah digital
Platform berbagi video TikTok menyatakan prihatin sebagian pengguna aplikasi ini merasa tertekan untuk memberi uang dalam bentuk hadiah digital
Mereka juga mengaku merasa bersalah ketika menerima hadiah dari penggemar di bawah umur.
"Kami tanya apakah orang tuamu tahu soal hadiah ini," kata mereka. "Tapi kami tak bisa menghentikan mereka."
Perasaan bersalah juga ada pada Rhia, bintang TikTok dari Wales, dengan 2,5 juta pengikut.

Ia ingin ada batasan umur dalam hal memberi hadiah. "Hal ini akan membuat kami para kreator jadi tenang," kata BBC.
Mengelabui
Praktik memberi hadiah saat siaran langsung populer di China, negara tempat Bytedance - perusahaan pemilik TikTok - berasal.
Sedangkan di negara Barat, kebiasaan ini ada di platform siaran permainan daring seperti Twitch.
Namun peningkatan TikTok yang pesat menciptakan preseden baru model bisnis seperti ini.
Bytedance, menolak menjawab secara spesifik pertanyaan BBC dan menyatakan sedang menyelidiki soal pemberian hadiah secara digital ini.
Dalam pernyataannya: "Kami tidak mentolerir perilaku yang bersifat mengelabui dan kami prihatin mendengar pengalaman beberapa pengguna."
"Kami menghargai masukan Anda dan akan memperkuat kebijakan dan produk kami."
Bytedance tidak merinci mengenai rencana perubahan kebijakan dan panduan pengguna itu.
Alessandro Bogliari, dari Influencer Marketing Factory, mengatakan ada tekanan besar agar TikTok melakukan perubahan.
"Menurut saya, kendali orang tua perlu diberi ruang lebih besar, juga perlu ada semacam pembatasan terhadap jumlah hadiah yang bisa diberi pengguna untuk setiap siaran langsung."