Jumat, 12 September 2025
Deutsche Welle

Duta Besar Jerman Untuk India Picu Kontroversi Usai Kunjungi Organisasi Pemuja Hitler

Organisasi yang dikunjungi bernama Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) dan merupakan kelompok ekstremis Hindu yang memuliakan ideologi…

"Kunjungan ke markas besar RSS (Rashtriya Swayamsevak Sangh) di Nagpur dan pertemuan panjang dengan Sarsanghchalak (ketuanya) Dr Mohan Bhagwat. Didirikan pada tahun 1925, ini adalah organisasi sukarela terbesar di dunia - meskipun dinilai kontroversial sepanjang sejarahnya ..." demikian Walter J. Lindner, duta besar Jerman untuk India, menulis di akun Twitter miliknya, minggu lalu.

Lindner tidak tahu bahwa kunjungannya ke salah satu kelompok ekstremis Hindu paling kontroversial di India ini akan memicu reaksi besar di media sosial. Para analis liberal, jurnalis dan komentator politik pun mengkritik kunjungannya ke RSS.

"RSS tidak pernah merahasiakan kecintaannya pada Adolf Hitler. Baik Sarsanghchalak [kepala] pertamanya yaitu MS Golwalkar, maupun VD Savarkar yang dianggap sebagai salah satu pahlawan organisasi itu adalah pengagum Hitler, utamanya karena 'nasionalisme kulturalnya' dan tindakan penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi," ujar Sidharth Bhatia, editor pendiri situs berita The Wire.

RSS adalah kelompok payung organisasi Hindu yang menjadi inspirasi ideologis partai sayap kanan Bharatiya Janata (BJP) Perdana Menteri Narendra Modi.

RSS menampilkan dirinya sebagai organisasi budaya dan mendukung agenda nasionalistis Hindu di bawah panji-panji "Hindutva" atau "Kehinduan."

Didirikan tahun 1925, RSS hari ini memiliki 6 juta anggota aktif. Sebagian besar pemimpin BJP, termasuk Modi, tercatt memiliki sejarah panjang sebagai anggota relawan.

Petisi tuntut Lindner mundur

Pieter Friedrich, seorang analis ahli masalah Asia Selatan, memprakarsai petisi online menuntut pengunduran diri Lindner. Petisi tersebut menuduh kunjungan Lindner ke markas RSS sebagai tindakan yang "memaafkan" ideologi kelompok itu yang "terinspirasi oleh gerakan fasis."

"Kunjungan itu menyetujui (gerakan) paramiliter RSS beserta inspirasi ideologis dan institusional yang dilakukan oleh gerakan-gerakan fasis Eropa seperti Hitler di Jerman dan Mussolini di Italia," tulis petisi itu.

"Jerman tidak seharusnya dengan cara apa pun menunjukkan toleransi terhadap fasisme, terutama gerakan fasis seperti RSS, yang tercatat menunjukkan kekaguman dan berupaya mencontoh Nazi Jerman serta gerakan yang berafiliasi dengan fasisme lainnya," lanjut petisi itu.

Petisi ini juga meminta adanya intervensi dari Kanselir Jerman Angela Merkel dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas dalam masalah ini.

"Kami, yang bertanda tangan di bawah ini, menuntut agar Duta Besar Walter Lindner mengundurkan diri atau, jika tidak, ditarik kembali. Kami menuntut segera ada intervensi dari Kanselir Angela Merkel dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas untuk mencapai tujuan ini," katanya.

Klarifikasi Lindner

Lindner pun membela diri dan mengatakan bahwa sebagai orang Jerman ia sadar akan sejarah RSS selama tahun 1930-an.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Hindu pada Sabtu (20/07), duta besar itu mengatakan kunjungannya ke markas RSS adalah bagian dari upaya untuk memahami "mosaik India."

Lindner juga mengatakan bahwa dia mengunjungi kota Nagpur untuk meninjau kemajuan proyek Metro yang didanai Jerman.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan