Duta Besar Jerman Untuk India Picu Kontroversi Usai Kunjungi Organisasi Pemuja Hitler
Organisasi yang dikunjungi bernama Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) dan merupakan kelompok ekstremis Hindu yang memuliakan ideologi…
"Saya pergi untuk menambah pengetahuan tentang organisasi itu," kata Lindner. "Saya telah membaca artikel yang sangat negatif dan sangat positif tentang organisasi ini, mulai dari aktivitas sosial hingga tuduhan fasisme, dan saya ingin tahu secara langsung. Jadi saya mengajukan banyak pertanyaan kepada Bhagwat," kata Lindner kepada harian itu.
Sebuah 'preseden yang keliru'
Kunjungan Lindner dianggap tidak biasa karena sangat sedikit diplomat asing yang terlibat dengan RSS di muka publik.
"Kunjungan ini memberikan preseden yang keliru, utamanya karena intoleransi sosial sedang meningkat di India," ujar Sanjay Srivastava, sosiolog dari Institute of Economic Growth di New Delhi, mengatakan kepada DW.
"[Kunjungan] itu mengirimkan pesan yang menakutkan kepada minoritas India. Kebangkitan ideologi neo-Nazisme secara global, terutama dalam upaya untuk beraliansi dengan RSS guna mempromosikan tujuan-tujuan kejam supremasi, menimbulkan ancaman mengerikan bagi perdamaian dan harmoni seluruh dunia," ujar Arvin Valmuci dari Organisasi untuk Minoritas India (OFMI) dalam sebuah siaran pers.
Akan tetapi mantan menteri luar negeri India Lalit Mansingh membela Lindner dan mengatakan jika seorang diplomat dapat menghubungi "sebanyak mungkin orang" yang dia inginkan.
"Saya pikir itu adalah bagian dari tugas diplomatiknya (Lindner) untuk menjangkau orang. Apa ada pembatasan untuk bertemu pejabat RSS? Ini bukan organisasi yang dilarang," kata Mansingh kepada DW.
"Para diplomat India juga dapat bertemu dengan para pemimpin partai politik sayap kanan mana pun di Barat selama tidak ada pembatasan [untuk pertemuan semacam itu]," tambahnya.
Jerman adalah mitra dagang terpenting bagi India di Uni Eropa dan kedua negara ini diuntungkan dari hubungan diplomatik yang menyenangkan. (ae/vlz)
Reportase tambahan oleh Murali Krishnan, koresponden DW di New Delhi, India.