Pindah ke Perfektur Aichi Jepang Dapat Uang Tunai Satu Juta Yen

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemda Perfektur Aichi Jepang baru-baru ini mengumumkan akan memberikan satu juta yen tunai bagi satu keluarga yang pindah ke Aichi dari Tokyo atau 600.000 yen bagi perorangan yang pindah ke Aichi.

"Perpindahan harus dari 23 wilayah yang ada di Tokyo, tinggal lima tahun dan bekerja lima tahun, orang asing serta membayar pajak lengkap di Tokyo," ungkap seorang pejabat di Pemda Aichi kepada Tribunnews.com, Senin (19/8/2019).

Setelah pindah ke Perfektur Aichi akan diperkenalkan ke berbagai situs lowongan kerja yang ada di sana, ke kantor Halo Work dan sebagainya.

Lalu yang bersangkutan melamar sesuai keinginan kerjanya sendiri.

"Surat domisili dan surat keterangan kerja dari 23 wilayah yang ada di Tokyo juga dibutuhkan selain persyaratan lainnya," tambah pejabat tersebut.

Tentu saja orang Jepang juga boleh pindah ke Aichi dan mendapat hal serupa berupa uang satu juta yen.

Persyaratan lain misalnya usianya harus berada di bawah 50 tahun dan mau bekerja di Aicgi sedikitnya lima tahun.

Jika kurang dari lima tahun ke luar dari Perfektur Aichi maka didenda pengembalian uang yang telah diterimanya tersebut.

"Upaya ini untuk menambah jumlah populasi di Perfektur Aichi dan tentu saja kami berharap yang pindah keluarga karena akan semakin banyak yang ke Aichi ketimbang perorangan," ujar pejabat itu.

Biaya satu juta yen tersebut terdiri dari 50 persen atau 500.000 yen dari pemerintah pusat Jepang yang ada di Tokyo, 250.000 yen dari pemda perfektur dan 250.000 yen dari pemda kota di Perfektur Aichi.

Jumlah populasi penduduk Jepang semakin menurun apalagi yang ada di daerah-daerah di Jepang.

Dampaknya cukup besar antara lain membuat puluhan (sekitar 30 sekolah) SMA di Jepang belakangan ini ditutup per tahun karena tidak ada lagi murid dan ada juga yang bergabung dengan sekolah yang lain.

Tingkat produksi menjadi menurun karena tenaga kerja manusia (SDM) berkekurangan.

Antisipasi Jepang antara lain dengan membuat Robot dan AI (artificial intelligent) guna menangani kekurangan tenaga SDM tersebut.