Selasa, 16 September 2025

Rusia: Tiga anak perempuan membunuh ayah mereka karena KDRT

Tiga anak perempuan di Rusia membunuh ayah mereka lantaran kekerasan domestik yang mereka alami selama bertahun-tahun. Kini mereka menarik simpati

Menurut penilaian psikiatris, ketiga perempuan muda ini hidup dalam isolasi dan mengalami post-traumatic stress (PTSD).

Apa yang terjadi selama penyelidikan?

Kasus ketiga remaja ini berjalan lambat. Mereka tidak lagi dalam tahanan, tapi dikenai rangkaian batasan: mereka tak boleh bicara satu sama lain dan tak boleh bicara kepada wartawan.

Kejaksaan berkeras bahwa pembunuhan ini direncanakan. Ketika sang ayah tidur, ketiga remaja ini merancang aksi mereka, mengambil pisau sejak paginya. Menurut jaksa, motif mereka adalah balas dendam.

Sidang tiga saudari Khachaturyan 26 Juni 2019
Getty Images
Angelina Khachaturyan menghadiri sidang pada bulan Juni 2019.

Jika terbukti bersalah, ketiganya bisa dihukum hingga 20 tahun penjara. Tuduhan kepada mereka: Angelina memegang martil, Maria membawa pisau, dan Krestina dengan semprotan merica.

Namun pihak pengacara mengatakan pembunuhan itu adalah tindakan bela diri.

Hukum kriminal Rusia membolehkan bela diri tidak hanya dalam kasus serangan langsung, tetapi juga dalam kasus "kejahatan berkepanjangan" seperti misalnya penyanderaan yang diiringi penyiksaan.

Pengacara berkeras bahwa ketiganya adalah korban dari "kejahatan berkepanjangan" dan harus segera dibebaskan.

Mereka berharap kasus ini dihentikan karena penyelidikan menemukan bukti kekerasan yang dilakukan Mikhail terhadap anak-anaknya sudah terjadi sejak tahun 2014.

Pegiat hak asasi manusia dan berbagai pihak di Rusia kini ingin ada perubahan hukum, termasuk mewajibkan pemerintah menyediakan penampungan, perintah penahanan dan kursus untuk menangani perilaku agresif.

Seberapa luas penyebaran kekerasan domestik?

Tak ada data berapa banyak perempuan yang mengalami kekerasan domestik di Rusia. Yang ada hanya perkiraan, dan pegiat hak asasi menyatakan itu bisa terjadi pada satu dari empat keluarga.

Beberapa kasus menjadi pemberitaan, termasuk kasus Margarita Gracheva, yang dipotong tangannya oleh suaminya lantaran cemburu.

Margarita Gracheva
BBC
Margarita Gracheva bicara banyak tentang kekerasan yang terjadi padanya sesudah suaminya memotong tangannya.

Beberapa ahli menyatakan sekitar 80% perempuan di penjara Rusia karena kasus pembunuhan terkait kekerasan domestik atau pembelaan diri.

Namun ada tekanan balik terhadap tiga remaja ini yang berasal dari kalangan konservatif Rusia.

Sebuah kelompok yang menamakan diri Men's State mengutip "patriarki" dan "nasionalisme" sebagai nilai utama mereka, dan punya 150.000 anggota di media sosial.

Mereka berkampanye dengan tema "Pembunuh harus dipenjara" dan berkeras tiga remaja putri ini tidak boleh dibebaskan.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan