Twitter akan temui komunitas sepak bola Inggris setelah dikritik terkait rasisme
Twitter menjadwalkan pertemuan sesudah dikritik dan diancam akan diboikot menyusul peningkatan pelecehan rasisme daring terhadap pesepak bola
Twitter menyatakan akan bertindak secara proaktif untuk melawan rasisme terhadap pesepak bola Inggris yang meningkat di platform daringnya belakangan ini.
Dalam beberapa pekan terakhir, tiga pesepak bola di Liga Inggris diklaim mengalami pelecehan bernada rasis melalui media sosial.
Kelompok kampanye antirasisme Kick It Out juga mencatat peningkatan drastis pelecehan bernada rasis di dunia sepak bola setahun terakhir.
Korban terbaru rasisme adalah gelandang Manchester United, Paul Pogba yang diklaim mengalami pelecehan rasis sesudah gagal mengeksekusi penalti ketika timnya ditahan imbang oleh Wolverhampton Wanderers.
- Saat pertandingan sepak bola berujung perang
- Benarkah sepak bola adalah ‘agama’ yang universal?
- Kasus pelecehan seksual guncang sepak bola Inggris
Seruan boikot
Dalam pernyataannya, Twitter mengatakan bahwa mereka "selalu mengedepankan dialog yang sehat dan terbuka dengan mitra" dan setuju untuk bekerja lebih keras demi melindungi para penggunanya.
Sebelumnya pada hari Selasa (20/08), manajer timnas sepak bola putri Inggris, Phil Neville, menyerukan agar para pesepak bola "memboikot" media sosial demi menyampaikan pesan bahwa rasisme dan segala perundungan di dunia maya tidak bisa diterima.
Seiring dengan seruan itu, Twitter menyatakan akan melakukan langkah proaktif dengan menemui Manchester United dan Kick It Out serta pihak lain yang dianggap perlu untuk mengatasi rasisme di platform mereka.
"Pesan kuat"
Sebelum Twitter mengeluarkan pernyataan itu, komunitas sepak bola Inggris mengeluarkan kecaman pedas bahkan ancaman terhadap perusahaan media sosial yang dianggap "tidak melakukan apa-apa".
Manajer timnas sepak bola putri Phil Neville menyerukan boikot dan "mengambil langkah drastis".
"Saya pikir kita sebagai komunitas sepak bola mungkin harus melepaskan media sosial, karena Twitter tidak melakukan apa-apa (soal rasisme), Instagram juga tidak. Mereka cuma mengirim email mengatakan melakukan penyelidikan, tapi tak ada yang terjadi," kata Neville.
- Sepak bola Inggris 'berhutang budi' pada Pep Guardiola
- Pejabat dipenjara akibat presiden ‘dikasari’ saat bermain sepak bola
- Apakah sepak bola masih seksis dan melecehkan perempuan?
"Mari kita kirim pesan yang kuat kepada perusahaan media sosial. Kita lihat bagaimana dampaknya terhadap mereka," kata Neville lagi.
Sebelum pernyataan Neville, manajer tim Chelsea Frank Lampard juga menuntut agar perusahaan media sosial melakukan langkah lebih besar untuk membasmi rasisme dari platform mereka.
Meningkat 43%
Sejak musim laga 2019-2020 dibuka beberapa minggu lalu, pelecehan bernada rasis secara daring terhadap para pesepak bola Inggris tercatat meningkat.
Selain Pogba, penyerang Chelsea Tammy Abraham juga menerima cercaan rasis setelah klubnya kalah melawan Liverpool dalam Piala Super Eropa pertengahan Agustus lalu.