Rabu, 3 September 2025

Kisah Pengusaha yang Sukses Setelah Pertaruhkan Bisnisnya Demi Pedang Rp 3,2 Miliar

Grant Macdonald melangkah keluar dari istana kerajaan sebuah negara di Timur Tengah dengan perasaan girang bukan kepalang.

Editor: Hasanudin Aco
GRANT MACDONALD via BBC INDONESIA
Membuat pedang untuk suatu keluarga kerajaan di Timur Tengah memgubah bisnis Grant Macdonald. 

"Bengkel kerajinan mengerahkan setiap jengkal keahlian untuk membuat contoh pedang itu sempurna. Hasilnya adalah pesanan banyak yang melesatkan perusahaan ini ke jalur yang berbeda," kata Grant.

Camels
Grant Macdonald
Timur Tengah tetap menjadi pasar terbesar perusahaan Grant.

Kini, perusahaannya—Grant Macdonald London—menghasilkan jutaan pound per tahun dan masih mendapat pesanan dari Timur Tengah. Grant sendiri harus pergi ke kawasan itu setiap bulan selama lebih dari 30 tahun.

"Timur Tengah begitu baik kepada kami," ucapnya.

Bisnis yang dijalankan Grant semakin jaya setelah mendapat apresiasi dari Pangeran Charles, yang telah memesan beberapa benda kepadanya.

Grant, yang lahir dan besar di London Utara, merupakan putra seorang dokter.

Dia pertama kali tertarik pada perak dan logam berharga lainnya saat masih remaja.

"Semuanya bermula ketika salah satu pasien ayah menunjukkan bagaimana cara membuat sendok perak saat saya berusia 14 tahun."

Grant lantas bereksperimen dengan rancangannya sendiri di ruangan yang berada persis di bawah ruang praktik ayahnya. Dia berkisah ayahnya akan menggebrak lantai saat ingin Grant berhenti memalu.

Setelah menghabiskan lima tahun di Sekolah Seni Pusat di London, Grant bekerja di toko perhiasan, memperbaiki cincin.

Baca: Profil Jeff Bezos, Pendiri Amazon yang Dinobatkan Jadi Orang Terkaya di Dunia

Pesanan demi pesanan mengalir sehingga dia mampu mendirikan perusahaan Silverform pada medio 1960-an. Nama perusahaan itu berubah menjadi Grant Macdonald London pada 1971.

Perusahaannya kini memperkerjakan 18 karyawan yang membuat beragam benda, mulai dari kancing kemeja seharga £200 pound (Rp3,5 juta) hingga pesanan besar seharga £250.000 (Rp4,3 miliar).

Barang yang besar memerlukan waktu berbulan-bulan untuk dirampungkan.

singa
Grant Macdonald
Beberapa benda buatan perusahaan Grant perlu waktu berbulan-bulan sampai akhirnya rampung.

Walau perusahaannya kini memakai teknologi canggih, seperti rancangan dan pencetakan 3D, Grant menekankan bahwa keahlian manusia masih memegang peranan utama.

"Zaman sekarang kami bergantung pada teknologi, namun tanpa manusia di bengkel, kami bakal kehilangan. Barang-barang itu hanyalah tumpukan mesin."

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan