Setiap 40 detik satu orang bunuh diri, bagaimana berbicara kepada orang yang ingin bunuh diri?
Statistik menunjukkan setiap 40 detik satu orang bunuh diri dan ini besar dampaknya bagi orang terdekat seperti anak, orang tua, pasangan, teman
Bunuh diri di kalangan pria tertinggi terjadi di Rusia dengan 48 per 100.000 orang, lebih tinggi enam kali lipat di banding perempuan di negara itu.
Ada hubungan erat antara bunuh diri dan kesehatan mental (khususnya depresi dan konsumsi alkohol).
Namun bunuh diri banyak terjadi secara impulsif pada saat krisis, ketika seseorang berada dalam tekanan hidup, masalah keuangan, putus hubungan, atau menderita penyakit parah.
- Dapatkah bernyanyi memperbaiki kesehatan?
- Demi kesehatan mental dan psikis, 12 remaja Thailand dan pelatihnya 'dibentengi'
- Mengapa lebih banyak orang kini menghadiri 'pemakamannya sendiri'?
Angka di kalangan pedesaan tinggi, juga di kalangan kelompok rentan yang mengalami diskriminasi semisal pengungsi dan migran, penduduk asli, LGBTQ dan orang dalam penjara.
Menurut WHO, risiko lebih besar dapat menimpa orang yang mengalami konflik, bencana, kekerasan, kehilangan dan perasaan kesepian.

"Banyak yang merasa sendiri, sekalipun dikelilingi banyak orang. Juga orang yang merasa tertekan secara ekonomi. Ini bisa menimpa seseorang secara bertubi-tubi," kata Carrington dari Rethink UK.
"Kadang-kadang seseorang bisa benar-benar merasa kewalahan jika tak mendapat dukungan orang sekitar mereka."
Yang bisa dilakukan masyarakat
WHO mengatakan pemerintah bisa melakukan banyak hal untuk mencegah bunuh diri:
- Membongkar stigma dan lebih banyak membicarakan masalah ini.
- Membantu orang muda untuk mengembangkan kemampuan menghadapi tekanan, khususnya di sekolah.
- Melatih pekerja kesehatan nonspesialis untuk menilai dan mengelola perilaku yang dekat dengan tindakan bunuh diri.
- Mengenali dan mendukung orang-orang yang berisiko dan terus berhubungan dengan mereka dalam jangka panjang.
- Membatasi akses kepada barang-barang berbahaya.
Memberantas mitos
Organisasi kesehatan mental mencoba memberantas hal yang mereka anggap mitos yang menghinggapi orang banyak: bahwa berbicara tentang bunuh diri akan memberi ide buruk kepada seseorang.
Menurut lembaga nirlaba Beyond Blue di Australia bicara tentang bunuh diri bisa mengembalikan harapan kepada orang yang berpikiran untuk bunuh diri.

Satu survei terhadap 3.000 warga Australia yang dilakukan lembaga nirlaba ini menemukan bahwa 30% khawatir bicara soal bunuh diri malah akan memperburuk keadaan bagi lawan bicara.
Tidak menghakimi
"Anda tak perlu menjadi seorang pekerja kesehatan profesional untuk memberi dukungan. Anda hanya perlu siap jadi lawan bicara yang baik," kata Julia Gillard, mantan perdana menteri Australia yang mendirikan Beyond Blue.
Mencari bantuan profesional adalah cara aman mengakses terapi dan obat-obatan untuk memulihkan keadaan.
Namun menurut Carrington, berbicara terbuka topik ini bisa memperlihatkan kita tak lagi menghakimi soal bunuh diri.