Selasa, 14 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pujian Trump, Isu Prabowo Kunjungi Israel, dan Pembicaraan yang Bocor

Ini adalah sebuah pertemuan tingkat tinggi yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza dan kembali membangun wilayah di Palestina itu.

Editor: Hasanudin Aco
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
SERIUS BERBINCANG - Presiden Prabowo dan Presiden AS Donald Trump berbincang di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Senin, 13 Oktober 2025. 

Ringkasan berita

  • Presiden AS Donald Trump memuji Prabowo saat di KTT Perdamaian Gaza
  • Media Israel menyebut Prabowo akan berkunjung ke Israel
  • Bocor pembicaraan Prabowo dan Trump soal anaknya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menjadi pusat perhatian dunia dan menjadi perdebatan di dalam negeri saat menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Mesir kemarin.

Ini adalah sebuah pertemuan tingkat tinggi yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza dan kembali membangun wilayah di Palestina itu.

Di bawah sorotan lampu kamera di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh pada 13 Oktober 2025, Presiden AS Donald Trump menyambut Prabowo  dengan senyum lebar, seraya berkata.

"Saya melihat sosok pria tangguh di sini," kata Trump sambil melirik ke Prabowo.

Kedua pemimpin berjabat tangan dan berpose sebentar untuk para fotografer, dengan ibu jari terangkat.

Lebih dari 20 pemimpin dunia menghadiri pertemuan puncak tersebut.

Acara itu diketuai bersama oleh Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak hadir, dengan alasan hari raya Yahudi Simchat Torah.

Penting Bagi Indonesia

Bagi Indonesia, pertemuan puncak itu merupakan tonggak diplomatik yang penting.

Prabowo adalah satu-satunya pemimpin Asia Tenggara yang hadir, menggarisbawahi meningkatnya visibilitas Jakarta di kawasan yang secara tradisional didominasi oleh kekuatan Barat dan Timur Tengah.

Istana Kepresidenan RI menggambarkan acara tersebut sebagai "tonggak bersejarah dan langkah penting menuju stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah". 

Istana menambahkan bahwa partisipasi Indonesia mencerminkan "dukungan konsistennya terhadap upaya perdamaian dan diplomasi kemanusiaan" dan menegaskan kembali komitmen Jakarta untuk "membangun tatanan dunia yang adil dan beradab".

Pernyataan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa partisipasi Indonesia “menunjukkan dukungan konsisten negara tersebut terhadap perdamaian dan kemanusiaan di tingkat global”.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved