Thomas Cook, biro perjalanan berusia 178 tahun, bangkrut, ribuan orang yang berlibur dipulangkan
Badan Penerbangan Sipil Inggris menyatakan biro perjalanan Thomas Cook yang berusia 178 tahun bangkrut akibat gagal mendapatkan pendanaan tambahan
Badan Penerbangan Sipil Inggris menyatakan biro perjalanan Thomas Cook yang berusia 178 tahun bangkrut akibat gagal mendapatkan pendanaan tambahan dan 150.000 wisatawan harus dievakuasi.
Badan Penerbangan Sipil Inggris/UK Civil Aviation Authority (CAA) menyatakan biro perjalanan tersebut "langsung berhenti beroperasi".
Bangkrutnya biro perjalanan ini juga menyebabkan evakuasi lebih dari 150.000 wisawatan Inggris kembali ke negaranya.
- Maskapai Inggris bekukan rute ke Sharm el Sheikh
- Wisata Mesir terganggu krisis di Kairo
- Kisah pelancong tunanetra: "Saya melihat dunia dengan sudut pandang berbeda"
Peter Fankhauser, pimpinan Thomas Cook mengatakan mereka sangat prihatin atas bangkutnya perusahaan.
Terkait dengan kewajiban melikuidasi, Fankhauser juga meminta maaf kepada "jutaan pelanggan dan ribuan pegawai" perusahaan.
Kebangkrutan biro perjalanan ini membuat 22.000 orang di dunia berisiko kehilangan pekerjaan, 9.000 di antaranya berada di Inggris.

Wartawan transportasi BBC, Tom Burridge melaporkan 16.000 wisatawan dijadwalkan kembali pada hari Senin (23/09).
Pemerintah Inggris sendiri telah menyewa 45 pesawat jet untuk membawa pulang konsumen dengan mengoperasikan 64 jalur penerbangan melalui proses yang dinamakan Operation Matterhorn.
- Cali, kota wisata di Colombia yang terlewatkan para turis
- Kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu ditutup sementara, waspada erupsi susulan
- Bekas Markas Hitler yang dijuluki 'Sarang Serigala' jadi kawasan wisata bertema Nazi?
Maskapai penerbangan seperti EasyJet dan Virgin telah memasok sejumlah pesawat, sebagian jet diterbangkan dari Malaysia.
Thomas Cook adalah salah satu agen perjalanan terkenal dunia. Bisnis ini didirikan pada tahun 1841 di Leicestershire oleh pembuat lemari Thomas Cook.

Apa penyebab masalah?
Thomas Cook mendapatkan kesepakatan penyelamatan senilai £900 juta atau Rp15,7 triliun dari pemegang saham terbesarnya perusahaan China Fosun pada bulan Agustus.
Tetapi permintaan dari pihak bank baru-baru ini untuk menghimpun dana tambahan sebesar £200 juta atau Rp3,5 triliun menimbulkan keraguan terkait dengan kesepakatan itu.
Fosun menyatakan,"Kami menyampaikan simpati terdalam kepada pihak-pihak yang terkena imbasnya."