Kamis, 21 Agustus 2025

Dari Jakarta, Hong Kong hingga Beirut: Mengapa terjadi banyak aksi protes di dunia?

Mulai dari Jakarta, Hong Kong, Lebanon hingga Chile orang-orang turun ke jalan melakukan protes. Apa saja kesamaan protes-protes ini?

Dalam beberapa pekan terakhir, protes massal terjadi di berbagai negara mulai dari Lebanon, Spanyol hingga Chile.

Penyebab, metode dan tujuan protes-protes ini berbeda, namun ada tema-tema yang serupa yang menghubungkan mereka satu sama lain.

Jarak antara demonstrasi-demonstrasi ini mungkin ribuan kilometer, tetapi banyak yang diawali oleh alasan serupa, dan sebagian mengambil inspirasi dari yang lain dalam cara mengorganisisr dan mencapai tujuan mereka.

Berikut ini adalah beberapa tema protes dan hal-hal yang membuat orang-orang turun ke jalan di berbagai belahan dunia.

Ketimpangan

Banyak yang protes lantaran tidak didistribusikannya kemakmuran di negara mereka. Di beberapa negara, protes soal ini dipicu kenaikan harga-harga.

Ekuador

Demonstran di Quito, Ekuador.
Reuters
Protes di ibu kota Ekuador, Quito berubah menjadi protes dengan kekerasan.

Demonstrasi terjadi di Ekuador bulan Oktober ketika pemerintah mengumumkan mereka mencabut subsidi bahan bakar sebagai bagian pemotongan anggaran publik yang disetujui dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Akibatnya, harga bahan bakar meroket dan orang-orang tak mampu membeli.

Kalangan penduduk asli khawatir ongkos transportasi dan bahan makanan akan naik, dan kelompok mereka akan terpukul paling keras.

Demonstran menutup jalan tol, menyerbu parlemen dan bentrok dengan aparat keamanan ketika mereka menuntut diakhirnya pengetatan ikat pinggang dan pengembalian subsidi.

Pemerintah mencabut kebijakannya sesudah beberapa hari protes massal dan aksi terhenti.

Chile

Income inequality. How Chile ranks worst among OECD nations in the gap between the richest and the rest.  *Compares  cumulative proportions of the population against cumulative proportions of income they receive. Key nations shown among 35 OECD members ranked.

Melonjaknya harga juga menyebakan protes massal di Chile.

Pemerintah menyalahkan ongkos energi yang tinggi dan melemahnya mata uang mereka sebagai penyebab kenaikan ongos angkutan umum, tapi demonstran mengatakan langkah itu adalah kebijakan untuk memeras orang miskin.

Sementara demonstran bentrok dengan aparat keamanan Jumat malam (18/10), Presiden Sebastián Pinera makan malam di sebuah restoran Italia yang mewah. Ini dianggap tanda jurang yang dalam antara elite politik dengan orang kebanyakan di jalan-jalan.

Chile merupakan salah satu negara Amerika Latin paling kaya, tetapi juga paling timpang.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan