Jumat, 22 Agustus 2025

Dari Jakarta, Hong Kong hingga Beirut: Mengapa terjadi banyak aksi protes di dunia?

Mulai dari Jakarta, Hong Kong, Lebanon hingga Chile orang-orang turun ke jalan melakukan protes. Apa saja kesamaan protes-protes ini?

Layaknya Ekuador, pemerintah mundur dan menunda kenaikan harga demi meredakan protes. Namun protes berlanjut ke persoalan-persoalan yang lebih luas.

"Ini bukan sekadar protes kenaikan ongkos bus, ini merupakan curahan dari penindasan yang berlangsung bertahun-tahun yang menimpa kaum termiskin," kata seorang mahasiswa yang berdemonstrasi kepada kantor berita Reuters.

Lebanon

Demonstran di Lebanon, 21 Oktober, 2019.
Reuters
Demonstran di Lebanon mengeluhkan korupsi dan krisis ekonomi yang melanda mereka.

Protes serupa Lebanon seiring rencana mengenakan pajak ke layanan panggilan WhatsApp dan memicu protes lebih jauh soal problem ekonomi, ketimpangan dan korupsi.

Peningkatan utang luar negeri membuat pemerintah menerampak reformasi ekonomi untuk mendapat bantuan lembaga donor internasional.

Namun masyarakat mengatakan mereka sengsara di bawah kebijakan ekonomi dan pemerintah telah melakukan mismanajemen sehingga mereka tak bisa keluar dari persoalan ekonomi.

"Kami protes bukan karena WhatsApp. Kami di sini karena segala hal: harga bahan bakar, roti, makanan dan semuanya!" kata Abdullah, seorang demonstran di Beirut.

Korupsi

Korupsi pemerintah menjadi sumber protes, dan ini dikaitkan pula sebagai sumber ketimpangan.

Di Lebanon, para demonstran berpendapat mereka berada dalam krisis ekonomi sementara para pemimpin menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri melalui suap dan kesepakatan jahat.

"Saya sudah melihat banyak hal, tapi belum pernah melihat pemerintah yang korupsinya seperti ini di Lebanon," kata Rabab, demonstran berusia 50 tahun.

Hari Senin (21/10), pemerintah menyetujui paket reformasi ekonomi, termasuk memotong gaji politsi untuk menghentikan protes.

Irak

Protes di kota Karbala 19 Oktober, 2019
EPA
Demonstran di Irak protes terhadap sistem politik yang korup.

Warga Irak juga menuntut diakhirnya sistem politik yang menurut mereka amat mengecewakan.

Salah satu yang ditentang adalah penunjukan jabatan berdasarkan kuota sektarian dan etnis, bukan karena kemampuan.

Demonstran berpendapat hal ini membuat para pejabat bisa menyalahgunakan dana publik untuk memperkaya diri dan pengikut-pengikut mereka, seraya mengkorupsi uang rakyat.

Mesir

Protes di Mesir
AFP
Protes di Mesir menuntut agar Presiden Fattah al-Sisi mundur dari jabatannya.

Protes melawan pemerintah yang korup juga terjadi di Mesir.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan