Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Saudi: Seorang demokrat, pembaharu atau diktator?
Dikenal sebagai pembawa perubahan di Arab Saudi, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman juga memenjarakan para penentangnya. Apa pula hubungannya
Saat yang sama, MBS juga mengumpulkan kekuasaan di tangannya: Garda Nasional, Kementerian Dalam Negeri dan militer. Kekuasaan MBS hampir absolut.

Popularitas MBS meningkat ketika ia mengembangkan ekonomi nonminyak, mengubah Arab Saudi menjadi negara investor dan menyediakan lapangan kerja.
Ia juga mengembangkan Visi 2030, di antaranya adalah NEOM atau Neo Mustaqbal - Masa Depan Baru.
Ini adalah proyek kota baru senilai US$500 miliar di kawasan seluas 26.000 km persegi.
NEOM direncanakan dilengkapi drone, mobil tanpa pengemudi, robot, kecerdasan buatan dan sebagainya.
Semua digerakkan dengan tenaga surya dan bioteknologi.
Resminya, NEOM akan beroperasi di tahun 2025, tapi para ekonom ragu.
"NEOM tak realistis," kata seorang ekonom. "Lihat Kota Ekonomi Raja Abdullah," kata ekonom lain. "Kota itu seharusnya berpenghuni dua juta orang di tahun 2020, tapi sekarang hanya ada 8.000 penduduk."

NEOM tampaknya akan tetap dibangun, tapi akan lebih lambat daripada yang direncanakan.
Apakah investor asing bersedia menanamkan modal di Arab Saudi, terutama mengingat MBS dikait-kaitkan dengan pembunuhan terhadap wartawan Jamal Khashoggi?
Pembunuhan Jamal Khashoggi
Dikenal sebagai seorang pengkritik MBS, Jamal Khashoggi pergi ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul untuk mengurus surat cerainya tanggal 2 Oktober 2018.
Namun di dalam ia diringkus oleh tim intelijen yang dikirim Riyadh. Ia dibunuh dan dimutilasi. Jenazahnya tak pernah ditemukan.
Sekalipun perang di Yaman memakan korban ribuan jiwa, tapi kematian Khashoggi ini lebih menarik perhatian dunia.