Masyarakat Jepang Pembayar Pajak Paling Banyak Kedua di Dunia Setelah Swedia
Jepang berada di peringkat kedua dunia yang masyarakatnya tergolong patuh membayar pajak kepada pemerintah.
Editor:
Dewi Agustina
lihat foto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jepang berada di peringkat kedua dunia yang masyarakatnya tergolong patuh membayar pajak kepada pemerintah.
Setidaknya tercatat sebanyak 55,95 persen masyarakat Jepang yang membayar pajak kepada pemerintahnya.
Sementara berada di peringkat pertama yang masyarakatnya terbanyak membayar pajak adalah Swedia sebanyak 57,19 persen.
"Pada 2019, penghasil pendapatan pajak dari bayar pajak masyarakatnya tertinggi di Swedia mencapai 57,19 persen, lebih banyak dari tempat lain di dunia," tulis laporan World Economic Forum (WEF) baru-baru ini.
Ini secara signifikan lebih dari rata-rata OECD 41,65 persen.
Secara umum, pajak penghasilan lebih tinggi di negara-negara Nordik.
Baca: Robert Rene Alberts Menolak, Persebaya Gerak Rekrut Makan Konate, Aji Santoso: Bonek akan Tersenyum
Baca: Canggihnya Proyek Pengendali Banjir di Jepang yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Tempat Wisata
Baca: Dosa Mantan Bos Nissan Jepang Carlos Ghosn Bertambah Lagi karena Dianggap Kabur Secara Ilegal
Pajak tertinggi berada di Denmark, Finlandia, dan Islandia dengan masing-masing, 55,89 persen, 53,75 persen dan 46,24 persen.
Sedangkan masyarakat Asia dalam peringkat 10 besar hanya diwakili Jepang dan China di peringkat 8 (45 persen).
Berdasarkan prinsip tanggung jawab publik, kontribusi warga yang lebih kaya memberikan ketentuan minimum bagi mereka yang kurang beruntung.
Negara-negara seperti Austria, Belanda dan Belgia menerapkan model serupa.
Di ujung lain spektrum, beberapa negara tidak memiliki pajak penghasilan sama sekali.
"Contoh-contoh terkenal termasuk negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi, Qatar dan Kuwait, yang menggunakan pendapatan minyak untuk memenuhi kebutuhan warga negara mereka," tulis laporan tersebut.
Beberapa Kepulauan Karibia, seperti Anguilla dan Antigua dan Barbuda, juga tidak memiliki pajak penghasilan.
Kepulauan Cayman dan Bahama juga dikenal sebagai tempat bebas pajak.
WEF mengambil data statistik tersebut dari sumber KPMG, salah satu dari 4 perusahaan akunting terbesar di dunia.
KPMG (KPMG International Cooperative) mempekerjakan 104.000 orang dalam partnership global menyebar di 144 negara, termasuk ada pula di Indonesia.
