Rabu, 27 Agustus 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Sebelum Serang Pangkalan AS, Iran Sempat Mempertimbangkan 13 Skenario Balas Dendam

Iran sempat mempertimbangkan 13 skenario balas dendam sebelum akhirnya melakukan penyerangan ke pangkalan AS di Irak, Rabu (8/1/2020).

WALL STREET JOURNAL
Iran sempat mempertimbangkan 13 skenario balas dendam sebelum akhirnya melakukan penyerangan ke pangkalan AS di Irak, Rabu (8/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, Ali Shamkhani, mengatakan Iran telah membahas 13 skenario balas dendam terhadap Amerika Serikat (AS).

Aksi balas dendam tersebut dilakukan pasca-tewasnya Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).

"AS harus tahu bahwa hingga saat ini, 13 skenario balas dendam telah dibahas dalam pertemuan di dewan," ujar Shamkhani, dilansir Al Jazeera, Selasa (7/1/2020).

Dia mengklaim, plot paling kecil yang nantinya disetujui dewan dan dieksekusi Iran bakal mendatangkan bencana bagi AS.

Pada Selasa, massa dalam jumlah besar berkumpul di Kerman, kota kelahiran Jenderal Qasem Soleimani, untuk mengikuti proses pemakamannya.

Komandan Garda Revolusi Hossein Salami dikutip AFP menyatakan, kepala Pasukan Quds itu dibunuh AS secara tidak adil.

Dalam prosesi itu, Salami menuturkan bahwa proses untuk "mengusir Washington dari kawasan Timur Tengah" telah dimulai.

"Prinsip kami tegas. Kami akan memberi tahu musuh kami jika mereka menyerang lagi, kami akan menghancurkan apa yang mereka sayangi," ancamnya.

Murid-murid sekolah ikut dalam massa tersebut, dan meneriakkan yel-yel "Matilah Amerika" sepanjang proses pemakaman

Salah satu pelayat menyatakan, Soleimani dicintai tak hanya di Iran.

Namun juga dunia, dan menjaga keamanan dunia Muslim, terutama Iran.

Pelayat bernama Sara Khaksar itu berujar, tewasnya jenderal 62 tahun itu telah "memanaskan darah orang-orang Iran".

"Beliau adalah pria hebat yang selalu siap membela baik saat perang atau pun tidak."

"Jadi, kematiannya harus dibalaskan," ujar remaja 18 tahun itu.

Qasem Soleimani tewas bersama wakil pemimpin kelompok milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, Jumat pekan lalu (3/1/2020).

Soleimani dan Muhandis tewas ketika konvoi mobil yang mereka tumpangi dihantam rudal, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

AS melalui Pentagon mengakui, mereka bertanggung jawab dalam kematian Soleimani.

Mereka berkilah, Soleimani dibunuh karena merencanakan menyerang warga AS.

Sementara Presiden Donald Trump menegaskan AS tidak akan pandang bulu dalam menyerang Teheran jika mendapat balasan.

Presiden 73 tahun itu merinci ada 52 target yang disasar, termasuk di antaranya adalah situs kebudayaan.

Ancaman Trump tersebut menuai kecaman baik dari oposisi Demokrat maupun UNESCO, yang menekankan situs kebudayaan tidak boleh diserang.

Imbas dari serangan yang menewaskan Soleimani, Parlemen Irak bersikap dan mengeluarkan resolusi agar pasukan AS dan sekutunya diusir.

(KOMPAS.com/Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenderal Qasem Soleimani Tewas Diserang AS, Iran Pertimbangkan 13 "Skenario Balas Dendam""

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan